TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis lingkungan Jopi Peranginangin, 39 tahun, memiliki rencana menyiapkan sebuah rancangan peraturan daerah terkait dengan perkebunan sawit. Namun rencana itu tak sempat dijalankan karena dinihari tadi dia tewas setelah ditusuk di bagian punggung tembus ke paru-paru.
Rencana itu diungkapkan Direktur Eksekutif Sawit Watch Jefri Saragih. "Dia ingin ada perda yang mengatur agar tak ada korupsi dalam perluasan lahan sawit," katanya, Sabtu, 23 Mei 2015.
Jopi telah melakukan riset terkait dengan hal ini serta menyusun drafnya bersama rekan-rekannya. "Dia punya rekan semasa kuliah yang menjadi anggota DPRD di Sulteng. Dia berdiskusi menyusunnya," ucap Jefri.
Riset terkait dengan itu pun dia selesaikan dalam bentuk buku. "Itu sudah selesai, tinggal cetak dan launching," ujar Jefri. Direncanakan, buku itu diluncurkan akhir bulan ini bersamaan dengan pengumuman jabatan baru Jopi. "Dia akan menjabat di Departemen Kampanye Sawit Watch."
Namun hal itu kini tinggal rencana. Jopi tewas setelah ditusuk di Cafe Venue, Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu dinihari, 23 Mei 2015. Dia ditusuk di bagian punggung hingga tembus paru-paru karena terlibat percekcokan dengan sekelompok orang.
Jefri mengaku sangat kehilangan sosok rekannya itu. "Dia sangat easy going dan penuh ide," tuturnya. Apalagi jika teringat rencana mereka soal buku dan draf peraturan daerah itu. "Baru Kamis lalu, kami membicarakan itu."
Kini kasus penusukan Jopi ditangani Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan. Kepolisian sedang melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa sejumlah saksi.
NINIS CHAIRUNNISA