TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memiliki alasan sendiri mendukung penyelenggaraan Pesta Rakyat Jakarta di Parkir Timur Senayan. Salah satu pertimbangannya adalah penyelenggara PRJ bakal tak menarik biaya terhadap pengunjung.
"PRJ cocok untuk masyarakat menengah ke bawah," ujar Djarot di Balai Kota, Senin, 1 Juni 2015. Djarot menjelaskan, sudah menjadi kewajiban pemerintah memberikan peluang bagi pedagang kecil untuk bisa mengakses pameran. Menurut dia, pemerintah harus memberikan akses bagi pedagang kecil untuk bisa berjualan di PRJ.
Djarot menuturkan penyelenggaraan PRJ tak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI. "Saya mendukungnya karena tak ada dana APBD yang digunakan, dan usulan PRJ itu juga datang dari masyarakat," ucap mantan Wali Kota Blitar itu.
Selain itu, Parkir Timur Senayan merupakan tanah milik Sekretariat Negara, maka kecil kemungkinannya pedagang kaki lima tak mau pindah pascaacara PRJ. "Mereka, pedagang, pasti akan pindah. Saat itu di Monas banyak pedagang tak mau pindah setelah pameran selesai," katanya.
Djarot mengimbau masyarakat agar tak menganggap PRJ sebagai rival dari Jakarta Fair Kemayoran. "PRJ hanya pelengkap saja," ucapnya.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pekan lalu menegur Djarot. Menurut dia, Djarot, sebagai wakil gubernur, telah melebihi kewenangannya dengan mengeluarkan surat izin bagi penyelenggaraan Pesta Rakyat Jakarta.
Basuki menuturkan yang berhak mengeluarkan surat izin atas nama Pemerintah Provinsi DKI ialah Gubernur DKI. "Jujur, Wakil Gubernur telah menyalahi aturan. Dia tidak bisa mengeluarkan surat izin atas nama Pemerintah Provinsi DKI," ujarnya.
GANGSAR PARIKESIT