TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap perempuan yang tergabung dalam pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK) bisa bertindak seperti iklan obat Termorex. Menurut Ahok, pada iklan obat tersebut, seorang lurah mampu menjadi tempat berkeluh kesah ibu yang panik karena anaknya demam.
"Saya ini korban iklan, tapi justru saya berharap ibu-ibu PKK bisa siaga dan RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) ini bisa menjadi tempat berkumpul masyarakat," tutur Ahok di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Gajah Tunggal di Kembangan Utara, Jakarta Barat, Jumat, 5 Juni 2015.
Ahok menuturkan dulu dia menganggap PKK merupakan singkatan dari Perempuan Kurang Kerjaan karena kebanyakan perempuan yang tergabung dalam PKK lebih banyak menggelar perlombaan. Namun, setelah melihat ibu PKK hari ini, ia mengatakan akan meralat kepanjangan PKK. "Saya harus meralat kepanjangan PKK," ujar mantan Bupati Belitung Timur ini, yang langsung disambut tawa hadirin.
Ketua Tim Penggerak PKK DKI Veronica Tan membenarkan cita-cita Ahok. Istri Ahok ini mengatakan, saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan dua tahun lalu, suaminya pernah mengutarakan keinginannya agar ibu PKK bisa bertindak seperti iklan Termorex.
"Pak Gubernur berharap kami, ibu PKK, bisa menjadi pemerhati," ucap Veronica. Selain itu, kata dia, Ahok berharap PKK mampu memberdayakan kesejahteraan keluarga.
Dengan diresmikannya RPTRA Gajah Tunggal, dia berharap sepuluh program PKK bisa terintegrasi dengan RPTRA. "Bahkan sekarang ibu-ibu bisa menggelar posyandu di RPTRA," kata Veronica.
Peresmian Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Gajah Tunggal ini turut dihadiri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise; Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono; Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi; Presiden Direktur PT Gajah Tunggal Christopher Chan; istri Gubernur DKI, Veronica Tan; istri Wakil Gubernur, Heppy Farida; dan pejabat lainnya.
GANGSAR PARIKESIT