TEMPO.CO , Surabaya: Banyaknya prestasi yang diraih Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini diakui masyarakat mulai kalangan masyarakat bawah hingga kelas atas. Pun para pesaing Risma yang bakal meramaikan pesta demokrasi pemilihan wali kota dan wakil wali kota Surabaya pada Desember 2015.
Salah satu pesaing Risma dari kalangan pengusaha, Alim Basa Tualeka, mengakui bahwa kinerja dan prestasi Risma selama lima tahun terakhir ini sangat membanggakan Kota Pahlawan. Alim, yang mengajukan diri sebagai bakal calon wali kota Surabaya dari Partai Kebangkitan Bangsa, mengatakan prestasi Risma juga diakui tingkat internasional. Karena itu, Alim mengatakan Risma tidak pantas lagi memimpin Surabaya.
“Karena alasan itulah Bu Risma layaknya dipromosikan ke Jakarta, minimal menjadi menteri lah,” kata Alim disambut tawa oleh orang-orang yang ada di Kantor Dewan Perwakilan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa Surabaya, Minggu, 7 Juni 2015.
Menurut Alim, Presiden Joko Widodo harus melihat pretasi dan potensi yang dimiliki oleh Risma sebagai pejabat publik. Sehingga sangat tepat apabila Risma dipromosikan ke Jakarta, atau bahkan dimasukkan ke dalam kabinet kerja Jokowi-JK.
Pada Ahad lalu, Alim mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Wali Kota Surabaya dengan mengembalikan formulis pendaftaran ke DPC PKB Surabaya. Alim termasuk orang nomor lima yang mengembalikan formulir pendaftaran itu. Empat bakal calon lainnya adalah Sukoto, Dhimam Abror, Nanang Nelson, dan Ketua DPC PKB Surabaya Syamsul Arifin.
Syamsul mengatakan kelima bakal calon itu akan melakukan tes kelayakan di hadapan tim penjaringan calon Wali Kota Surabaya dari pengurus DPW dan DPP PKB di kantor DPW PKB Jawa Timur, 16 Juni 2015 mendatang. “Hasil calon yang direkomendasikan itu akan dikomunikasikan dengan partai yang tergabung dalam koalisi besar pilwali Surabaya,” kata dia.
Adapun koalisi besar itu adalah lima partai parlemen Surabaya yakni Partai Golkar, PKS, Gerindra, PAN, Demokrat, dan PKB yang dipastikan sepakat menggalang koalisi besar untuk melawan kekuatan PDI-P dalam pilwali Surabaya Desember nanti.
Koalisi ini dibangun karena sampai saat ini, Risma maupun PDIP yang memungkinkan mengusung pasangan calon wali kota dan wakil wali kota dinilai belum melakukan komunikasi politik untuk kepentingan pilwali Surabaya.
MOHAMMAD SYARRAFAH