TEMPO.CO, Bandung - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan banyak pihak yang sengaja menghalang-halangi proses bergulirnya Piala Kemerdekaan pada 2 Agustus 2015. Bahkan, ucap dia, akhir-akhir ini beberapa klub Tanah Air mendapat banyak teror dari pihak yang menginginkan turnamen yang memperebutkan Piala Presiden itu tidak berjalan. Namun Imam enggan menyebutkan pihak yang melakukan ancaman tersebut.
“Saya tahu ada yang berupaya menghambat, ada yang meneror beberapa klub hingga operator, karena kelompok ini tidak ingin kompetisi berjalan,” ujar Imam kepada awak media setelah membuka Pekan Paralympic Pelajar Nasional (Peparpenas) Ke-7 di GOR Pajajaran, Jalan Pajajaran, Bandung, Jumat, 12 Juni 2015.
Imam mengimbau kelompok peneror itu untuk segera menghentikan upaya menghalang-halangi rencana kompetisi yang digagas Tim Transisi tersebut. Tim Transisi merupakan tim yang dibentuk Imam setelah pemerintah membekukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Pembekuan dilakukan lantaran PSSI mengabaikan rekomendasi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
“Tolong, teror-teror itu dihentikan, karena masyarakat sangat menunggu adanya turnamen atau kompetisi. Klub dan pemain juga butuh berlatih untuk mempersiapkan semuanya,” tuturnya.
Meski begitu, Imam mengaku telah menginstruksikan Tim Transisi untuk tetap melakukan tugasnya dalam mengurus persiapan Piala Kemerdekaan. “Kita sudah minta kepada mereka untuk melaksanakan kompetisi ataupun turnamen,” ujar politisi Partai kebangkitan Bangsa itu.
AMINUDIN