TEMPO.CO , Bandung:Pelatih Kepala Persib Bandung Djadjang Nurdjaman memperbolehkan anak asuhnya mengikuti liga Tarkam (Antar Kampung). Hal itu, menurut Djadjang, merupakan akibat dari tidak berjalannya kompetisi di Tanah Air.
Menurut pelatih yang akrab disapa Djanur itu, Atep dan rekan-rekan saat ini berstatus diliburkan sementara. “Sampai saat ini masih bebas dan kami belum ada kegiatan ya,” kata Djanur kepada wartawan saat menghadiri peluncuran Street Gourmet di Jalan Citarum, Kota Bandung,Senin 15 Juni 2015.
Djanur mengaku, sangat berat melihat kondisi persepakbolaan di Indonesia dewasa ini. Setelah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dibekukan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Yang akhirnya berbuntut pada sanksi Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) pada 30 Mei 2015.
Walhasil, carut marut itu sangat berdampak bagi klub sepak bola yang notabene berada di bawah naungan PSSI. Salah satunya Persib Bandung. Makanya, Djanur pun tidak mempunyai hak untuk melarang pemain mengikuti liga tarkam karena kondisinya memang memungkinkan untuk pemain yang menjadikan sepak bola sebagai mata pencaharian tiba-tiba vakum.
Djanur hanya berpesan agar anak asuhnya berhati-hati saja ketika menjalani liga tarkam. Jangan sampai Atep cs terkena badai cedera yang bisa saja akan merugikan skuad Maung Bandung—julukan Persib. “Saya tidak menutup mata bahwa ada beberapa pemain yang melakukan tarkam. Saya juga tidak bisa melarang, tapi yang saya sampaikan paling jangan sampai ada cedera saja,” ujar Djanur.
“Bagaimanapun mereka melakukan ini dengan terpaksa mengingat kebutuhan untuk kehidupan sehari-hari dan tambah-tambah penghasilan,” ujar pelatih yang mengantarkan Maung Bandung meraih juara liga Indonesia (ISL)musim 2014 itu.
AMINUDIN