TEMPO.CO, Jakarta - Mary-Kate dan Ashley Olsen dinobatkan sebagai perancang busana perempuan terbaik di Council of Fashion Designers of America Awards 2015 di New York, awal bulan ini.
Seperti ditulis Koran Tempo, Selasa, 16 Juli 2015, CFDA Award merupakan salah satu penghargaan tertinggi di bidang mode. Dunia mode mengenalnya sebagai "Oscar-nya fashion". Lebih gila lagi, Mary-Kate dan Ashley juga meraihnya tiga tahun lalu. Adapun pada tahun lalu, mereka menerima penghargaan yang sama untuk kategori aksesori terbaik.
Mary-Kate dan Ashley, 29 tahun, adalah merupakan aktris cilik paling ikonik pada era 1990-an. Lewat serial Full House dan film komedi It Takes Two, mereka menjadi miliuner pada usia 10 tahun.
Seiring dengan bertambahnya usia, ketertarikan Mary-Kate dan Ashley pada busana membuncah. The Row--diambil dari Savile Row, distrik yang banyak ditempati penjahit di London—merupakan label couture yang mereka bentuk pada 2006. Di luar itu, mereka memiliki merek yang dijual massal, yaitu Olsenboye dan StyleMint.
Menurut Mary-Kate, mereka tidak ingin dikenal sebagai desainer. "Saat para editor majalah mode tahu kami yang merancang The Row, mereka setengah tak percaya," ujar dia. Ashley bahkan sempat punya ide gila untuk membayar seseorang untuk berpura-pura menjadi desainer The Row.
Si Kembar Olsen tidak punya latar belakang pendidikan dalam merancang. "Yang kami lakukan adalah mencoba semuanya sendiri, banyak bertanya kepada peretail, serta tinggal di dekat lokasi pabrik kami," kata Ashley.
Mereka memang punya gaya khusus. Sementara dulu Mary-Kate dikenal sebagai gadis cilik kaya-raya dengan topi dan kacamata lebar serta baju bergaya Bohemian, kini ia dan saudaranya menjelma menjadi duet maut minimalis. Tidak ada detail berlebihan dalam desain mereka. Semuanya fungsional, nyaman dipakai, tapi tidak membosankan. Kelebihan lainnya adalah keberanian mereka memadukan material, dari bulu hingga kulit, dengan padu-padan warna yang pas.
Mereka punya visi khusus soal pakaian. "Pakaian itu bukan kostum. Ini adalah soal bagaimana pakaian akan terasa pada kulit kita," kata Ashley. Malah, ia melanjutkan, The Row dimulai dengan produksi t-shirt untuk mengakomodasi kebutuhan banyak orang. "Rumah mode adibusana sering terlalu bebas dalam mengekspresikan gaya desain mereka. Selain harganya sangat mahal, hanya sedikit koleksi mereka yang bisa digunakan sehari-hari."
Bagaimana dengan harga produk mereka? Di antara koleksi The Row musim ini, terdapat tas gemblok dengan harga Rp 60 juta dan kemeja putih Rp 14,2 juta.
VOGUE | ZEIT | GUARDIAN | SUBKHAN