TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pelanggan angkot D-01 rute Ciputat-Kebayoran, Adilla, menilai para sopir angkutan D-01 cukup genit saat menyetir pada malam hari. “Mereka suka merayu atau tanya-tanya kami. Centil-centil deh,” kata gadis 23 tahun ini saat dihubungi, Senin, 22 Juni 2015.
Dalam dua tahun terakhir ini, sepekan sekali, Adilla harus pulang malam. Ia biasanya menaiki angkutan yang berwarna biru telur asin itu pukul 23.30 dari Lebak Bulus. Ia mengaku akan lebih memilih angkutan yang kebanyakan penumpangnya adalah wanita. “Biasanya, banyak juga para sales promotion girl yang baru pulang juga,” katanya.
Bila tidak ada penumpang wanita lain, demi keamanan, Adilla akan memilih tempat duduk di bangku sebelah sopir. Ia berharap, dengan duduk di depan, Adilla tidak akan diganggu oleh penumpang lain yang mencurigakan. Namun ternyata, sang sopir pun biasanya akan banyak bertanya banyak hal kepadanya. “Mereka bertanya, turun di mana, sekolah atau kerja, atau hal lain,” katanya, yang merasa risih dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan itu.
Para sopir yang biasanya merayu atau berbuat centil itu rata-rata berusia muda. Beruntung, kata Adilla, sang sopir tidak pernah memegangnya atau mencoleknya. Gadis yang perjalanannya memakan waktu 15-20 menit dengan angkutan itu mengaku selalu waspada bila duduk di samping sopir.
Adilla mengaku pernah dipegang pahanya oleh salah seorang penumpang saat menggunakan angkutan itu. “Saya langsung marah dan berteriak,” katanya. Tindakan pelecehan itu, menurut Adilla, merupakan salah satu modus para pencuri yang berpura-pura sebagai penumpang untuk merogoh telepon genggam atau barang berharga lain miliknya.
Sebelumya, kasus pemerkosaan di angkutan umum kembali terulang di DKI Jakarta. Kali ini, seorang sopir angkot D-01 bernomor polisi B-1403-VTX rute Ciputat-Kebayoran memerkosa seorang karyawati sebuah kantor di Jakarta Selatan. Pelaku diduga melakukan aksi di dalam angkot setelah membawa korban ke tempat sepi.
MITRA TARIGAN