TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pelanggan angkot D-01 rute Ciputat-Kebayoran, Romi Setiawan, mengaku kesal pada ulah beberapa pengemudi angkutan D-01 yang suka ugal-ugalan. “Sopir yang masih ABG (anak baru gede) biasanya suka ngebut-ngebut,” katanya saat dihubungi, Senin, 22 Juni 2015.
Romi mengatakan memang ada pelayanan yang berbeda antara para sopir D-01 yang sudah berumur dan sopir D-01 yang masih muda. Menurut pria 26 tahun ini, para sopir tua biasanya lebih santai dan berhati-hati dalam berkendara. “Tapi yang muda, dia biasa bercanda dengan temannya, bahkan sampai kejar-kejaran dengan teman sesama sopir angkutan,” katanya. Romi mengaku khawatir dengan keselamatannya dan para penumpang lain.
Tindakan seperti itu juga membuat kesal Dina Dwiartanti, pelanggan D-01 lain. Wanita 31 tahun yang sudah menggunakan angkutan berwarna biru telur asin itu sejak tahun 1996, mengaku tidak suka dengan tindakan sopir angkutan yang asal ngebut dan melakukan rem mendadak. “Cara nyetir mereka tidak nyaman,” katanya.
Selain suka melakukan kebut-kebutan demi mendapat setoran, para sopir D-01 ini juga suka mengetem atau berlama lama menunggu penumpang. Penumpang lain, Adilla, mengatakan sopir D-01 biasanya mengetem di kawasan Pasar Jumat. “Makanya di daerah itu, suka ada polisi yang menertibkan,” kata gadis 23 tahun ini. Maklum saja, tindakan para sopir ini membuat macet jalanan dan semrawut lalu lintas.
Sopir angkutan D-01 ini sempat menjadi sorotan akibat kasus pemerkosaan di angkutan umum yang terjadi di DKI Jakarta kemarin. Kali ini, seorang sopir angkot D-01 bernomor polisi B-1403-VTX rute Ciputat-Kebayoran diduga memerkosa seorang karyawati sebuah kantor di Jakarta Selatan. Pelaku diduga melakukan aksi di dalam angkot setelah membawa korban ke tempat sepi.
MITRA TARIGAN