TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian melakukan tes kejiwaan terhadap Muhammad Rizky, 17 tahun, yang menjadi korban dalam kasus penganiayaan di Ciledug. Sebab, keterangan kakak korban ini selalu berubah.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal mengatakan kondisi kesehatan Rizky sudah membaik. "Tapi beberapa keterangannya tidak terbaca dan suka berubah," katanya, Rabu, 24 Juni 2015.
Contohnya, kata Iqbal, Rizky sempat menyebutkan bahwa pelaku yang menyakiti dia dan adiknya adalah pria besar. "Lalu sempat menyebut ada jin juga," ujarnya. Karena itu, penyidik pun sedang melakukan tes kejiwaan terhadap Rizky.
Menurut dia, tes ini perlu dilakukan untuk menyempurnakan proses penyidikan. Namun, menurut Iqbal, tes tersebut belum diketahui hasilnya. "Kami akan minta secepatnya," tutur Iqbal.
Selain itu, Iqbal mengatakan, hasil pemeriksaan DNA sperma sudah selesai. "Namun hasilnya tak terlalu terbaca karena sampelnya tidak bagus," ucapnya. Karena itu, penyidik sedang menunggu hasil dari DNA darah. "Jadi kami belum bisa tentukan motif dulu."
Sebelumnya, Rizki menjelaskan ada seorang pria bertubuh tegap dan kepala botak yang masuk ke rumahnya pada Minggu, 7 Juni 2015 sekitar pukul 15.30 WIB. Pria itu, ujarnya, yang membunuh adiknya, Putri Mariska Sakinah (13 tahun) dan melukai dirinya.
"Itu keterangan yang mengada-ada. Tidak ada tubuh tegap dan kepala botak. Menurut saksi itu adalah jin,"ujar Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Metro Tangerang, Ajun Komisaris Besar Sutarmo, Senin 22 Juni 2015.
Kepolisian Resor Metro Tangerang telah menyampaikan bahwa dugaan peristiwa pada 7 Juni 2015 ini mengarah pada calon tersangka, yaitu sang kakak. Namun Kepolisian belum menetapkan tersangka karena masih menunggu pembuktian berupa DNA itu.
Putri Mariska Sakina ditemukan tewas tertelungkup di kamar mandi di rumahnya, di Kampung Dukuh, Sudimara, Ciledug, Tangerang, pada 7 Juni 2015. Saat itu, Muhammad Rizki, kakak korban, juga mengalami luka pada leher.
NINIS CHAIRUNNISA