TEMPO.CO, Denpasar - Tersangka penelantaran anak, Margriet Christina Megawe, meminta anaknya membawakan buku rohani untuk menemaninya selama ditahan di Kepolisian Daerah Bali. "Buku rohani, untuk bahan bacaan aja," kata anak sulung Margriet, Yvonne Caroline Megawe, saat hendak menjenguk ibunya, Jumat, 26 Juni 2015.
Selain membawakan buku rohani, Yvonne dan Christina Telly Megawe membawakan tiga kotak mi kesukaan Margriet. Beberapa baju ganti juga tidak lupa dibawakan mereka untuk ibunya.
Yvonne tidak banyak berkomentar saat berada di ruang tunggu rumah tahanan Polda Bali. Mengenakan kacamata hitam, ia terlihat tenang. Berbeda dengan Christina yang tampak risau saat wajahnya disorot kamera para awak media.
Sepanjang menunggu giliran masuk, Christina menutupi wajahnya dengan menggeraikan rambut. Dia tampak resah. Beberapa saat kemudian, ia mengambil ponsel pintarnya lalu mengambil gambar para awak media secara diam-diam.
Sejenak dia tercenung menerawang, lalu air matanya tiba-tiba tumpah seketika. Tidak tahu apa yang dirasakannya saat ia dikerubuti wartawan. Air matanya membuat makeup-nya luntur.
Sementara itu, Jefry Kam, kuasa hukum Margriet, menuturkan kedatangan mereka ke Polda hanya untuk menjenguk ibunya. Juga memberi kekuatan dan dukungan selama Margriet ditahan sebagai tersangka atas penelantaran Angeline.
Sampai berita ini ditulis, kedua anak Margriet masih berada di ruang tahanan Polda Bali. "Selain keluarga, tidak ada yang boleh masuk," ucap kuasa hukumnya.
AVIT HIDAYAT