TEMPO.CO , Jakarta:Kasus kematian bocah 8 tahun, Angeline, belum juga usai. Dan kasus kekerasan pada anak ini terus menjadi berita hangat selama tiga pekan. Kematian Angeline telah membuat banyak figur publik turut berkomentar, termasuk ilusionis Demian Aditya.
Pria kelahiran Tegal, 34 tahun lalu ini tidak ingin menanggapi kematian Angeline dengan berlebihan. Menurut Demian, kematian Demian memang patut disayangkan, tapi harus dihadapi dengan kepala dingin.
"Kasus seperti Angeline ini sebenarnya bukan yang pertama kalinya. Banyak juga kasus serupa yang nggak terosorot media," ujar Demian kepada Tempo saat ditemui di Cilandak Town Square, Jakarta, pada Kamis, 25 Juni 2015.
Suami Sara Wijayanto ini justru menjadikan kasus ini sebagai bahan renungan. Demian mengimbau orang tua untuk lebih peduli kepada anaknya dengan tidak menerapkan perlakuan kasar kepada anak.
"Sebelum menyalahkan pelaku, kita kembali ke diri masing-masing dulu. Sudah seperti apa perlakuan kita kepada anak sendiri?" ujar Ayah dari Kiandra Aldya Arka, anak dari pernikahan pertama dengan mantan istrinya, Yulia Rachman.
Adapun, Demian juga mengharapkan adanya perlakuan yang manusiawai terhadap pelakunya. Menurut Demian, hukuman mati bukan pilihan yang tepat untuk dijatuhi kepada pelaku.
"Siapapun pelakunya, saya harap dapat hukuman yang setimpal. Tidak perlu sampai dihukum mati. Hukuman mati tidak akan mengubah keadaan juga," tandasnya.
Angeline dilaporkan hilang oleh keluarga Margriet pada Sabtu, 16 Mei 2015. Setelah hampir empat pekan mencari, kepolisian menemukan Angeline tak bernyawa pada Rabu, 10 Juni 2015. Jasadnya dikubur dalam liang sedalam 60 sentimeter di pekarangan rumah Margriet di dekat kandang ayam.
LUHUR PAMBUDI