TEMPO.CO, Jakarta - Wajah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tampak berseri-seri. Sejak turun dari mobilnya, pria yang akrab disapa Ahok ini terus mengumbar senyum. Di pendapa Balai Kota, puluhan relawan yang tergabung dalam komunitas Dukung Ahok Gubernur langsung menyambut suami Veronica Tan tersebut dengan lagu selamat ulang tahun.
"Selamat ulang tahun kami ucapkan," ujar puluhan relawan tersebut, Senin pagi, 29 Juni 2015. Ahok lantas dikerumuni puluhan relawan yang menggunakan kaus kerah berwarna merah dan putih itu. Para relawan tersebut berupaya menyalami mantan Bupati Belitung Timur itu sambil mengucapkan selamat serta doa.
Tak lama, seremonial ulang tahun pindah ke ruang tamu. Di sana, relawan yang telah tiba di Balai Kota sejak pukul 06.00 WIB itu telah menyiapkan kue ulang tahun dengan miniatur Monumen Nasional di tengahnya. Mereka juga memberikan Ahok 49 telur rebus berwarna merah.
"Ke-49 telur ini melambangkan usia Ahok," tutur Ketua Dukung Ahok Gubernur Jakarta Herry Vierra.
Menurut Herry, telur merah dan kue tar itu bisa dimaknai sebuah harapan agar Ahok bisa melanjutkan kepemimpinan di DKI hingga 2022. "Kami berharap Ahok bisa memenangi pemilihan Gubernur DKI pada 2017," ucapnya.
Setelah meniup lilin berbentuk angka 49, Ahok menyempatkan diri beramah-tamah dengan para relawan. Dia mengatakan, setiap ulang tahun, ia mengingat dua hal.
Yang pertama, kata Ahok, ia bersyukur lantaran Tuhan memberikannya kehidupan hingga saat ini. Tapi, di sisi lain, ujar dia, waktu hidupnya telah berkurang satu tahun.
Ahok juga mengingat perjuangan ibunya saat melahirkannya. "Empat puluh sembilan tahun lalu, ibu saya mempertaruhkan hidupnya untuk melahirkan saya," tutur Ahok, seraya mengenang perjuangan ibunya.
Selain itu, pada hari ulang tahunnya, dia berharap bisa menjadi politikus yang mampu mewujudkan keadilan sosial. "Kalian pernah dengar lagu Amazing Grace? Nah, saya merasa bersyukur Tuhan telah menyelamatkan saya," ucapnya.
Lagu tersebut, menurut Ahok, menunjukkan bahwa Tuhan memberikan kesempatan kepadanya untuk menyelamatkan orang lain dengan jalan menjadi Gubernur DKI.
"Orang yang tidak layak seperti saya ini tiba-tiba diberikan jabatan sebagai gubernur. Nah, itu yang membuat hidup saya menjadi lebih berarti," kata Ahok.
GANGSAR PARIKESIT