TEMPO.CO , Jakarta:Aplikasi transportasi Uber menambahkan dua fitur baru untuk meningkatkan keamanan. Keduanya terdiri atas estimated time of arrival (ETA) dan SOS yang bekerja secara real-time.
ETA berbasis status dan informasi keberadaan penumpang Uber yang terlacak lewat general positioning system (GPS). "Informasi dapat langsung dikirimkan ke lima orang terdekat sekaligus," ujar Regional Security and Safety Lead Uber Asia Pasifik, Leslie Yu, di Jakarta, Selasa, 7 Juli 2015.
Sedangkan SOS adalah icon yang jika diklik berfungsi menghubungkan penumpang dengan polisi jika dalam kondisi darurat. Yu mengatakan, untuk mencegah SOS tidak sengaja ditekan, akan ada pertanyaan atau konfirmasi ke pengguna.
Baik Signal Button dan SOS dalam waktu dekat hadir bagi pengguna Indonesia. "Kami belum bisa menyebutkan waktunya," kata Yu. Dia menambahkan, kedua fitur tersebut sudah hadir di beberapa negara, salah satunya India.
Adapun peningkatan keamanan juga dilakukan dengan memperketat rekrutmen bagi calon pengemudi yang mendaftar di rental. Calon pengemudi harus dilengkapi surat keterangan catatan kepolisian dan surat keterangan tempat tinggal dari RT dan RW.
Uber optimistis, strategi dari aspek keamanan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat. Perusahaan mengklaim, menjadi solusi transportasi favorit di Jakarta. Indonesia pun dianggap sebagai pasar yang menguntungkan.
"Bisnis kami naik sepuluh kali lipat di Indonesia dalam setahun terakhir," kata International Launcher and Acting General Manager Uber, Alan Jiang di tempat yang sama. Untuk mendukung bisnisnya, Uber kini mendirikan kantor yang berlokasi di perkantoran Pacific Place, Jakarta Selatan.
SATWIKA MOVEMENTI