TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, berujar sedang menyelesaikan sistem yang disebut 'iJakarta' untuk mewujudkan Jakarta Smart City. "Warga DKI bisa koleksi dan baca buku secara digital," kata Ahok di Balai Kota, Jumat, 10 Juli 2015.
Penerapan sistem ini, Ahok bercerita, bermula saat seorang insinyur dari luar negeri menawarinya aplikasi penyimpanan buku. Tak disangka ada mahasiswa asal Yogyakarta yang bisa membuat aplikasi yang sama dengan tawaran insinyur itu. "Saya bilang buatkan Jakarta aplikasi itu, nanti saya beli," kata Ahok.
Perintah itu tanpa pikir panjang dia sampaikan karena diprediksi punya banyak kelebihan. Misalnya, Ahok berujar, sekolah tak perlu lagi berurusan dengan debu dan hewan ngengat yang merusak buku. Selain itu, semua warga Jakarta bisa mengakses koleksi. "Komunitas, anak-anak, sekolah, semua bisa punya akses," Ahok berujar.
Implementasi konkritnya, Ahok menambahkan, perpustakaan atau taman baca menyediakan perangkat baca buku secara digital, seperti komputer tablet atau sejenisnya. Nanti koleksi itu tinggal diakses lewat perangkat tadi. "Hemat pemeliharaan koleksi," kata Ahok.
Baru satu perusahaan penerbit dan distributor buku yang mau bekerjasama dengan Pemerintah DKI. Perusahaan lainnya masih ragu karena khawatir tak laku. "Tapi kami mau coba karena dengan sediakan Rp 2-3 miliar bisa beli ribuan buku dan dibaca banyak orang."
RAYMUNDUS RIKANG