TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali menerima dua pimpinan Partai Golkar, Aburizal Bakrie dan Agung Laksono, Sabtu, 11 Juli 2015. Pertemuan ini merupakan pertemuan kedua berkaitan dengan keikutsertaan partai beringin ini dalam pemilihan kepala daerah serentak 9 Desember 2015 mendatang.
Agung dan Aburizal memasuki pendopo rumah dinas JK bersama-sama sekitar pukul 14.00. Mereka diikuti oleh para sekretaris jenderal, yakni Idrus Marham dan Zainuddin Amali, juru runding Yorrys Roweyai, Hidayat Nur Wahid, dan kader-kader lainnya.
Pada pertemuan ini, kedua pihak menandatangani kesepakatan untuk memajukan nama yang sama untuk pilkada. Mereka sepakat untuk memajukan calon yang sama untuk pilkada. "Apabila ada dua nama dan tak bisa dicapai kesepakatan, maka akan dilaksanakan mekanisme survei," ujar JK di rumah dinasnya, Jakarta Pusat, Sabtu, 11 Juli 2015.
Sebelumnya, KPU dan DPR sepakat partai yang berkonflik dapat mengajukan dua lembar nama calon kepala daerah dengan masing-masing pihak meneken lembaran tersebut. Namun, nama calon kepala daerah harus sama di kedua kubu. Apabila ada nama yang berbeda, maka KPU akan menolaknya.
Gagasan yang diusulkan KPU itu diterima dengan senang hati oleh DPR. Dalam rapat konsultasi antara pimpinan DPR, pimpinan fraksi partai di DPR, KPU, Badan Pengawas Pemilu, dan Kementerian Dalam Negeri, Jumat kemarin, semua pihak sepakat menjadikan usulan itu sebagai keseimpulan rapat.
Perubahan PKPU karena opsi baru tersebut harus selesai sebelum pendaftaran calon kepala daerah, yaitu 26-28 Juli 2015. Alasannya, agar tahapan pilkada tak berubah.
TIKA PRIMANDARI