TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan kemungkinan islah permanen untuk Partai Golkar masih terbuka. Kalla memastikan langkah Golkar menuju islah semakin dekat.
"Habis ini masih bisalah, tahap demi tahap. Tapi artinya Golkar itu arahnya bersatu, terus tidak ada lagi perpecahan itu," ujar JK di rumahnya, Sabtu, 11 Juli 2015.
Upaya kasasi yang dilakukan kubu Aburizal Bakrie terhadap hasil putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara, menurut JK, tak masalah. Kalla mengatakan apapun keputusannya, kemungkinan islah keduanya sudah mengerucut. "Apapun hasilnya karena nanti kepengurusannya jadi Munas bersama," kata Kalla.
Ketua Umum Golkar kubu Munas Bali Aburizal Bakrie mengharapkan setelah kesepakatan islah tahap dua dilaksanakan, tidak lama lagi terdapat satu keputusan kepengurusan Partai Golkar. "Yang menjalankan nanti apakah saya atau Agung masih ada cukup waktu bagi Golkar menghadapi pilpres maupun pileg. Dengan demikian Golkar akan kembali satu," kata Ical.
Dua kubu Golkar sepakat untuk mengajukan bakal calon kepala daerah yang sama dalam pemilihan kepala daerah serentak digelar pada 9 Desember 2015. Nama- nama tersebut akan diajukan kepada Komisi Pemilihan Umum.
Kesepakatan tersebut ditandatangani Ketua Umum Golkar dari kedua kubu, yakni Aburizal Bakrie dan Agung Laksono, dua Sekretaris Jenderal, Idrus Marham dan Zainuddin Amali, dan disaksikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Acara ini juga dihadiri beberapa kader Golkar, seperti Yorrys Raweyai dan MS. Hidayat. Ini adalah kali kedua, Aburizal dan Agung meneken kesepakatan islah sementara.
Penandatanganan tersebut berlangsung di rumah dinas Wakil Presiden di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu, 11 Juli 2015. Berikut isi kesepakatan yang ditandatangani kedua kubu,