TEMPO.CO, Bandung - Proyek Light Railway Transit (LRT) atau monorel Kota Bandung kini sudah melewati tahap prakualifikasi. Untuk tahap selanjutnya proyek ini akan memasuki tahap lelang.
Ketua Lelang Proyek Srie Dhiandini mengatakan, sebelum memasuki masa lelang, Pemkot Bandung terlebih dahulu menjalin koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk membuat naskah kerjasama.
"Seharusnya sesuai schedule, sebelum Lebaran kita sudah mengumumkan jadwal pendaftaran dokumen teknis lelang. Tapi kita masih menunggu pembahasan khusus naskah kerjasama dengan Kemenlu," ujar Srie di Bandung, Kamis, 23 Juli 2015.
Naskah yang akan dibuat bukan naskah kerjasama sembarangan. Naskah ini ditulis dalam bahasa asing sesuai dengan negara-negara asal perusahaan yang akan mengikuti lelang. Selain itu, kerjasama dengan Kemenlu diharapkan bisa menjembatani pemenang lelang dengan Pemkot Bandung, mengingat proyek ini berskala internasional. "Karena itu, perjanjian kerjasama ini harus bilingual," tuturnya.
Ke depan, lanjut Srie, jika terdapat masalah atau sengketa dalam proyek pembangunan RLT, Kemenlu dipastikan bisa hadir untuk menyelesaikan masalah tersebut. Meski demikian, kerjasama dengan Kemenlu ini sebenarnya tidak bersifat wajib. Pemkot Bandung hanya ingin cari aman jika ke depannya terdapat sengketa. "Kalau ada klaim dari luar negeri, Kemenlu yang akan menangani," imbuhnya.
PUTRA PRIMA PERDANA