TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta Muhammad Taufik tidak mempersoalkan jika Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama kembali bergabung ke Gerindra untuk menjelang pemilihan kepala daerah 2017. Menurut Taufik, Gerindra adalah partai terbuka.
“Yang ingin menjadi calon wajib mendaftar, nanti akan dilakukan penyeleksian,” kata Ketua Gerindra Jakarta itu ketika dihubungi Tempo pada Jumat, 244 Juli 2015. Tahap penyeleksian, menurut Taufik, berupa kelengkapan administrasi dan pemaparan visi serta misi. “Nanti diplenokan di DPP.”
Basuki atau yang disapa Ahok sebelumnya mengatakan tak menutup kemungkinan kembali ke Gerindra untuk berlaga di Pilkada Jakarta depan. Namun, kata dia, ada beberapa pentolan Gerindra yang tak sepakat jika dia kembali bergabung. Dengan terang-terangan, Ahok menyebut nama Taufik sebagai salahsatu yang tak setuju.
“Ini bukan setuju tidak setuju,” ujar Taufik. “Pencalonan sebagai kepala daerah terbuka untuk umum.”
Saat disinggung soal pencalonan di Pilkada 2017, Taufik mengatakan dia belum memiliki rencana. Taufik masih memiliki sisa waktu empat tahun lagi sebagai anggota dewan. “Saya belum kepikiran untuk maju. Toh juga saya masih lama,” ujar Taufik.
Hubungan Ahok dan Taufik selama ini memang tidak harmonis. Bermula dari pernyataan Ahok yang tak sepakat dengan sikap Gerindra yang mendukung RUU Pilkada September 2014. Jika kepala daerah dipilih oleh DPRD, ia memilih berhenti sebagai orang nomor satu di Jakarta.
Pasca Lebaran, ketegangan sempat mereda. Taufik bersama sejumlah anggota DPRD hadir dalam acara halal bi halal yang digelar Ahok. Dalam acara itu Taufik dan Ahok nampak akrab.
SINGGIH SOARES | ERWAN HERMAWAN