Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Angeline, Ini Alasan Polisi Yakin Margriet Tersangka

image-gnews
Kedua anak kandung Margriet, Yvonne Caroline Megawe (kanan) dan Christina Telly Megawe usai menemui ibunya yang sedang diperiksa di Markas Polda Bali, Denpasar, Bali, 17 Juni 2015. Yvonne dan Christina akan diperiksa pada esok hari sebagai saksi atas dugaan kasus penelataran anak, yaitu Angeline, oleh ibu kandungnya, Margriet. TEMPO/Johannes P. Christo
Kedua anak kandung Margriet, Yvonne Caroline Megawe (kanan) dan Christina Telly Megawe usai menemui ibunya yang sedang diperiksa di Markas Polda Bali, Denpasar, Bali, 17 Juni 2015. Yvonne dan Christina akan diperiksa pada esok hari sebagai saksi atas dugaan kasus penelataran anak, yaitu Angeline, oleh ibu kandungnya, Margriet. TEMPO/Johannes P. Christo
Iklan

TEMPO.CO, Denpasar - Sidang praperadilan kasus pembunuhan Angeline, delapan tahun, kembali berlangsung di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali, Senin, 27 Juli 2015.

Dalam sidang, tim hukum Polda Bali menegaskan bahwa proses penetapan Margriet C. Megawe sebagai tersangka sudah sesuai prosedur.

“Kami meminta majelis hakim untuk menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya,” kata Made Parwata SH, salah satu anggota tim hukum Polda Bali, dalam sidang yang dipimpin oleh hakim tunggal Ahmad Paten Sili itu.

Tim hukum Polda Bali kemudian menguraikan awal mula penyelidikan dan penyidikan kasus ini. Semua dimulai dengan adanya sebuah laporan orang hilang pada 16 Mei 2015. Pelapornya adalah Margriet Megawe.

Berdasarkan laporan itu, polisi kemudian membentuk tim khusus berdasarkan surat perintah dari Kapolda Bali guna merespons laporan hilang. Dari hasil penyelidikan itu, pada 9 Juni 2014, polisi memeriksa rumah Angeline di Jalan Sedap Malam Nomor 26, Sanur.

Keesokan harinya, pada 10 Juni 2015, polisi melakukan penyelidikan lebih mendalam dengan bantuan seorang satpam bernama Dewa Raka. Ketika itulah, polisi menemukan mayat Angeline yang dibungkus kain warna putih dan telah membusuk.

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, ada kesesuaian antara ciri-ciri Angeline ketika dilaporkan hilang dan kondisi mayat ketika ditemukan. Salah satunya adalah daster putih bermotif bunga yang dikenakan bocah itu.

Untuk memastikan identitas mayat itu, polisi kemudian melakukan pemeriksaan DNA dengan mencocokkan DNA ayah kandung Engeline: Rosyidi dan ibunya Hamidah. DNA terbukti identik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tim hukum Polda Bali kemudian memaparkan temuan mereka di dalam bungkusan di samping mayat Angeline. Di bungkusan itu, ada tali berwarna biru yang dipotong dengan korek api dan tali warna cokelat yang dipotong dengan menggunakan pisau.

Kemudian, dalam pemeriksaan di kamar Margriet, polisi menemukan gulungan tali yang dinyatakan identik dari segi ukuran dan bentuknya. Di ujung tali berwarna biru itu juga terdapat sisa pemotongan dengan pembakaran.

Selain itu, keyakinan polisi dalam menetapkan Margriet sebagai tersangka juga diperkuat dengan adanya bukti forensik yang cocok dengan keterangan Agus pada polisi. Agustinus Tay, pembantu keluarga Margriet yang lebih dulu dinyatakan sebagai tersangka, mengaku melihat Margriet membenturkan kepala Angeline ke lantai dan sempat memukulinya.

Bahkan, untuk memastikan Angeline telah tewas, kata Agus, Margriet sempat mencolokkan rokok ke tubuh korban. Bekas luka rokok itu pun ditemukan di tubuh Angeline.

Tim hukum Polda Bali kemudian memaparkan adanya beberapa kesaksian yang bersesuaian. Salah satunya adalah keterangan Susiani, orang yang tinggal di rumah Margriet, yang mengaku mendengar Angeline merintih-rintih seperti orang kesakitan pada 16 Mei 2015.

Susiani juga mengaku pernah mendengar informasi dari Agus kalau Margriet pernah memperlakukan Angeline dengan kasar, sampai berdarah-darah.

ROFIQI HASAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

1 jam lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

Dalam kasus pembunuhan di Cikajang, Garut itu, anak korban juga dianiaya sehingga luka serius di kepala dan wajah.


Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

11 jam lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

Penduduk Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, menjadi gaduh setelah ditemukannya mayat dalam koper pada 25 April lalu. Ini kasus pembunuhan lain.


Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

1 hari lalu

Ilustrasi geng motor. TEMPO/Iqbal Lubis
Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

Anggota geng motor di Garut membunuh seorang kakek berusia 72 tahun. Peristiwa itu dipicu sakit hati karena diduga korban menganiaya kembaran pelaku.


Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

2 hari lalu

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi (lima dari kiri) sedang menginterogasi Irwan (mengenakan baju tahanan), pelaku pembunuhan terhadap BH, seorang pengusaha kerajinan tembaga di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa, 7 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan asmara. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.


Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

2 hari lalu

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO
Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?


Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan pistol. Ilustrasi : Tempo/Indra Fauzi
Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.


Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

3 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menghadirkan pelaku pembunuhan taruna STIP Marunda, Jakarta Utara, berinisial TRS dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution
Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.


Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

5 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.


Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

5 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

5 hari lalu

Personel Inafis Polres Ciamis melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus mutilasi di Desa Cisontrol, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat, 3 Mei 2024. Polres Ciamis mengamankan tersangka mutilasi berinisial TR (50 tahun) yang diduga membunuh dan memutilasi tubuh istrinya Y (50 tahun). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri