TEMPO.CO, Makassar - Muktamar Aisyiyah ke-47 yang bakal digelar di Makassar pada 3-7 Agustus mendatang bakal membahas strategi pemberantasan penyakit tuberculosis (TB). Isu ini menjadi salah satu agenda besar yang akan dibahas dalam musyawarah tertinggi lima tahunan Aisyiyah itu.
"Kami akan rumuskan grand strategi penanggulangan TB di Indonesia," kata Kepala Sub-Recipient TB Care Aisyiyah, Junaeda Rasyid, Jumat, 31 Juli 2015.
Ia mengatakan, hingga kini belum ada negara yang bebas dengan penyakit menular tersebut. Padahal, berbagai upaya penyembuhan dan penanggulangan penularan tuberculosis sudah dimulai sejak ratusan tahun yang lalu.
Berdasarkan data Global Report Tuberculosis 2014 yang dikeluarkan Organisasi kesehatan Dunia (WHO), pada 2013 diperkirakan ada sekitar lebih dari 9 juta kasus dengan TB di dunia, termasuk kasus TB pada penderita HIV.
Penyakit ini adalah pembunuh nomor dua setelah HIV yang pada 2008 menyebabkan 1,8 juta kematian. Menyedihkannya, kata dia, bahwa sepertiga dari 9 juta kasus belum tersentuh pelayanan medis. "Sebagai bagian dari masyarakat sipil, kami akan selalu membantu negara dalam memerangi penyakit menular ini,” kata Junaeda.
Menurut dia, isu penanggulangan penyakit tuberculosis selama ini masih sering dikesampingkan ketimbang isu penyakit lainnya seperti HIV/AIDS, flu burung, dan gizi buruk. Sosialisasi tentang bahaya dan penanggulangan tuberculosis ini perlu digalakkan.
Selain membahas strategi pemberantasan tuberculosis, Aisyiyah juga akan menggelar talkshow TB yang akan menghadirkan kader TB Aisyiyah dan mantan pasien TB di arena pameran.
Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah rencananya akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo di Lapangan Karebosi pada 3 Agustus mendatang.
AWANG DARMAWAN