TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku kecolongan makan makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya saat Ramadan lalu. Ironisnya, makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya itu ditemukan dua kali saat jamuan buka puasa bersama dan halalbihalal di rumah dinas gubernur.
Ahok, sapaan Basuki, menuturkan temuan pertamanya itu dijumpai saat buka puasa bersama. Ada menu es kopyor yang terlihat sangat menggiurkan karena disajikan dalam kondisi dingin dan warnanya merah merona. “Tak disangka ada Rodhamin B,” katanya saat menerima kunjungan Balai Besar Badan Pengawas Obat dan Makanan DKI di Balai Kota, Jumat, 7 Agustus 2015.
Rodhamin B merupakan bahan pewarna yang jamak dipakai untuk mewarnai tekstil. Meski begitu, Ahok tak bisa menahan keinginannya menenggak es kopyor itu. “Terpaksa saya minum tanpa sirup merah, jadinya agak enggak sedap,” dia berujar.
Tak berselang lama, dia mengadakan jamuan halalbihalal di rumah dinas gubernur lagi. Kali ini, bibi Ahok yang kebagian belanja sampai memasak mi Belitung sebagai hidangan utama. Tak disangka bibinya menjumpai ada tahu berformalin kala mencari bahan makanan pelengkap mi Belitung. “Saya kecewa sekali karena mi Belitung tanpa tahu itu jadi enggak lengkap,” Ahok menambahkan.
Ahok mengatakan bakal menciptakan aplikasi pelaporan produk makanan yang dijual di Jakarta. Lewat aplikasi itu, warga DKI bisa mengecek kandungan bahan makanan yang dijual di warung-warung atau restoran. “Jadi saya bisa tahu kalau mau beli es shanghai yang tak pakai Rodhamin B itu dengan sekali akses di ponsel saya,” tuturnya.
RAYMUNDUS RIKANG