TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana meminta masyarakat tidak khawatir soal kekeringan yang melanda akibat dampak El Nino. Sebab, badai pasifik ini diperkirakan BNPB akan berakhir pada akhir Oktober.
"Mudah-mudahan awan sudah bisa datang," ujar Kepala BNPB Syamsul Maarif, Senin, 11 Agustus 2015.
BNPB memperkirakan musim penghujan akan masuk ke Tanah Air pada bulan November. Dengan demikian, tanah-tanah yang kering bisa kembali basah, dan petani dapat mempersiapkan masa tanam tepat waktu.
Sampai kekeringan berakhir, BNPB berencana menyebar hujan buatan di tujuh titik, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Lampung, dan Nusa Tenggara Barat. Duit sebanyak Rp 200 miliar disiapkan BNPB guna mengatasi masalah ini.
Dia menargetkan, dalam dua hari ke depan, pesawat sudah beroperasi. Terdapat tiga pesawat yang didapuk jadi kendaraan penyebar hujan. Dua pesawat berasal dari TNI AU, sedangkan satu pesawat disediakan Kementerian Pertanian.
Guna mencegah sawah yang gagal panen, Kementerian Pertanian sejak Desember lalu membangun jaringan irigasi tersier sebanyak 1,3 juta hektare dan menyiapkan sejumlah pompa. Pompa saat ini sudah diberikan ke daerah Bojonegoro. Sebanyak 300 pompa berfungsi mengairi 10 ribu hektare lahan. Kabupaten Demak, Pati, dan Grobokan juga mendapat sekitar 327 pompa.
Adapun di Jawa Barat, yang mendapat bantuan dua pompa besar adalah Cirebon dan Indramayu. Dua pompa diberikan lebih banyak dibanding daerah lain. Kata Amran, dua pompa ini berguna menyedot air dari sungai besar yang tidak jauh dari lahan seluas 11 ribu hektare.
Sumber air lain yang disediakan adalah seribu sumur dangkal yang dibangun di 28 desa. Satu sumur mampu membasahi 15 hektare lahan.
ROBBY IRFANY