TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama geram lantaran banyak sekolah di ibu kota rusak dan hampir roboh. Sementara pembelanjaan anggaran DKI bukannya membenahi kondisi itu, malah membeli alat catu daya listrik cadangan hingga triliunan rupiah.
“Sekarang 47 persen sekolah DKI rusak malah beli UPS, makanya saya marah,” kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Rabu, 12 Agustus 2015.
Ahok berujar, pembelanjaan anggaran yang membeli UPS, alat mesin cetak, dan alat pemindai pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan 2014 merupakan hal yang sembrono. Menurut dia, satu unit UPS saja dibeli dengan harga Rp 6 miliar. Sementara, satu alat pemindai dibanderol Rp 3,8 miliar. “Aneh-aneh saja.”
Ahok berjanji akan menyelesaikan rehabilitasi sekolah yang hampir roboh pada tahun depan. Dia mengaku tak bisa menyelesaikan proyek itu tahun ini karena ada dugaan penggelembungan anggaran dalam penentuan harga satuan. “Saya coret-coret dahulu usulan anggarannya,” dia menjelaskan.
Salah satu sekolah yang rusak adalah Sekolah Menengah Pertama Negeri 159, Tambora, Jakarta Barat. Para siswanya sudah bertahun-tahun belajar di musala dan perpustakaan.
RAYMUNDUS RIKANG