TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menginstruksikan menteri ekonomi yang baru untuk berfokus pada persoalan kurs rupiah. “Yang paling utama sekarang, persoalan currency, kurs rupiah,” kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kompleks Istana, Kamis, 13 Agustus 2015.
Selain itu, ucap Pramono, Presiden memberi arahan kepada menteri ekonomi baru untuk mengatasi masalah defisit anggaran. Presiden juga menginstruksikan menteri barunya untuk memperbaiki koordinasi agar menjadi lebih baik. (Baca: RESHUFFLE KABINET: Soal Ini Jokowi Kalahkan Gus Dur & SBY!)
Presiden Joko Widodo kemarin resmi melantik enam menteri baru dalam jajaran Kabinet Kerja. Dalam pelantikan yang berlangsung di Istana Negara, berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 79/P/2015 tentang penggantian beberapa menteri, enam menteri baru yang dilantik adalah Darmin Nasution sebagai Menteri Koordinator Perekonomian, Rizal Ramli sebagai Menko Kemaritiman, serta Luhut Binsar Pandjaitan, yang merangkap jabatan sebagai Menko Politik, Hukum, dan Keamanan serta Kepala Kantor Staf Presiden.
Sofyan Djalil juga dilantik untuk menggantikan Andrinof Chaniago sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Adapun Rachmat Gobel digantikan Thomas Lembong sebagai Menteri Perdagangan, dan Pramono Anung diangkat menggantikan Andi Widjajanto sebagai Sekretaris Kabinet. (Baca Juga: Harga Melonjak, Giliran Pedagang Daging Ayam Mogok Jualan)
ANANDA TERESIA