Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pentingnya Pengalaman Awal Anak Bermain

image-gnews
Ilustrasi anak bermain ayunan. AP/Kevin Frayer
Ilustrasi anak bermain ayunan. AP/Kevin Frayer
Iklan

TEMPO.CO , Makassar: Menapaki satu per satu anak tangga dengan satu kaki, melompat untuk pindah ke anak tangga yang lain, tentu butuh tenaga ekstra. Kecuali jika sampai pada tangga kembar, dua kaki boleh digunakan. Kaki kanan berada di kotak kanan, kaki kiri akan mengisi kotak kiri. Sejenak, pemain akan mengatur napas dan melanjutkan perjalanannya hingga ke bulan.

Perjalanan menapaki anak tangga hingga ke bulan ini dikenal sebagai permainan dende-dende—permainan tradisional yang menggunakan media tanah untuk menggambar bagan, serta batu pipih untuk penanda langkah.

“Bermain membuat anak menemukan pengalaman belajar awal yang menyenangkan,” kata staf pengajar Psikologi Pendidikan dan Bimbingan di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Yusi Riksa Yustiana, kepada Tempo, Senin lalu. Dende-dende dimainkan dalam peresmian pemberlakuan mata pelajaran iman dan taqwa Indonesia di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, hari itu.

Pengalaman awal belajar anak haruslah bermakna. Karena itu, kata Yusi, perlu dikemas dengan cara yang menyenangkan. Jika pengalaman awal belajar anak tidak menyenangkan, akan menjadi beban bagi si kecil.

Menurut Yusi, karakteristik utama anak berusia 0-8 tahun adalah bermain. Kalaupun harus belajar, dikemas dengan cara bermain. Dengan bermain, seluruh aspek perkembangan anak akan terjadi, dari fisik, psikis, bahasa, hingga sosial.

Yusi mencontohkan permainan dende-dende. Pemainnya melakukan gerakan-gerakan meloncat sehingga membuat tulang belakang anak menjadi lebih kuat. Permainan ini juga akan mengembangkan aspek kognitif anak. Saat hendak melompat, sang anak pasti berpikir tentang strategi yang akan digunakan. Dengan bermain juga akan memperkaya kosakata anak. Sebab, saat bermain, anak pasti akan berkomunikasi dengan teman-temannya.

Bermain juga memperbaiki aspek emosi dan menumbuhkan jiwa sosial anak. Secara moral, anak juga akan belajar tentang aturan dalam sebuah permainan. Menurut Yusi, jika seluruh aspek perkembangan anak tumbuh, kepribadian anak juga akan berkembang dengan baik.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

7 hari lalu

Ilustrasi Pemerkosaan. shutterstock.com
Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.


PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

17 hari lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

PKB Kota Makassar meraih lima kursi di DPRD kota itu pada pemilu legislatif atau Pileg 2024.


Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

29 hari lalu

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.


Pemkot Makassar Borong Lima Penghargaan Top BUMD Award 2024

36 hari lalu

Pemkot Makassar Borong Lima Penghargaan Top BUMD Award 2024

Wali Kota Ramdhan Pomanto meraih Top Pembina BUMD 2024.


Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

45 hari lalu

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).


Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

54 hari lalu

Penanganan kasus pengeroyokan di SMP Negeri 13 Terititip, Balikpapan Timur. Instagram/PolsekBppntimur
Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya


Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

56 hari lalu

Penetapan tersangka dan ABH dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat 1 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik bullying atau perundungan di Binus School Serpong.


Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

56 hari lalu

Penetapan tersangka dan ABH dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat 1 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

Polisi menetapkan 4 tersangka dan 8 Anak Berhadapan Hukum dalam kasus bullying di Binus School Serpong


KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

21 Februari 2024

KPAI dan UPTD PPA Kota Tangerang Selatan mendatangi Polres Tangsel dalam kasus bullying di SMA Binus Serpong, Selasa 20 Februari 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan akan mengawal secara transparan kasus perundungan geng Binus School ini.


FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

20 Februari 2024

Binus School Serpong. serpong.binus.sch.id
FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

FSGI mengimbau agar video perundungan itu tidak lagi disebarluaskan karena berpotensi ditiru oleh peserta didik lain.