TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Gubernur DKI Jakarta didatangi oleh puluhan anak SD Negeri Cawang 03. Kedatangan mereka bertujuan meminta Gubernur Basuki Tjahaja Purnama membatalkan mutasi wali kelas mereka yang bernama Saring Ginting. "Kami tidak mau Pak Ginting dipindahkan," kata salah satu siswa, Najwa Hidayah Balkis Salasa, di Balai Kota, Kamis, 20 Agustus 2015.
Para siswa masih mengenakan seragam sekolah saat datang ke Balai Kota dengan ditemani beberapa orang tua. Mereka membawa spanduk yang dibuat dari karton putih bertuliskan aspirasi. Salah satunya, "Kami ingin Pak Ginting kembali." Sambil menunggu Ahok, sapaan Basuki, mereka duduk-duduk di selasar Balai Kota.
Najwa menuturkan, Ginting menerima surat mutasi pekan lalu. Terhitung mulai pekan depan, Ginting akan bertugas di SD Negeri Kramat Jati 09.
Ahok akhirnya menemui mereka sekitar satu jam kemudian. Ia menyayangkan kedatangan para siswa ke Balai Kota. Alasannya, aksi protes itu membuat mereka kelelahan. Ia lalu menyatakan kemarahannya kepada para ibu. Menurut dia, protes itu sebenarnya bisa diajukan dengan mengirim pesan singkat ke salah satu nomor kontaknya. "Bukan dengan menggerakkan para anak dengan cara seperti ini," kata dia.
Aksi protes itu, kata Ahok, mengajarkan anak untuk memaksakan kehendak. Apa lagi, anak-anak duduk tepat di depan pintu masuk kantor Ahok. "Jangan pikir saya takluk karena anak-anak yang demo," kata Ahok kepada para ibu.
Ahok meminta para ibu dan siswa kembali ke rumah. Ia juga berjanji menindaklanjuti dugaan orang tua bahwa mutasi itu dilatarbelakangi ketidaksukaan kepala sekolah kepada Ginting. "Saya sudah meminta Kepala Dinas Pendidikan untuk menelitinya," kata Ahok.
LINDA HAIRANI