TEMPO.CO, Jakarta - Eko Prasetyo, 22 tahun, korban salah gebuk petugas Satuan Polisi Pamong Praja, sudah sadarkan diri setelah menjalani operasi malam tadi. Setelah menyelesaikan operasi di kepalanya sekitar pukul 03.00, Eko dirawat di Intensive Care Unit Rumah Sakit Carolus, Salemba, Jakarta Pusat.
"Tadi pagi sudah mendingan, sudah merespons. Tadi dia haus, minta minum sama Emak," kata Wardiyah, nenek Eko, ketika ditemui Tempo, Jumat, 21 Agustus 2015.
Ruang rawat Eko steril dan tidak boleh dikunjungi siapa pun, termasuk keluarga. Wardiyah, sambil menangis, menceritakan kondisi cucunya itu. "Sekarang kondisinya sudah lumayan dibanding kemarin. Luka kepalanya masih kelihatan robek di belakang dan di samping. Muka lebam semua, biru-biru. Tangan dan kaki sampai kuku-kukunya mengerikan. Paling parah di tengkuk sama punggungnya bengkak," kata Wardiyah.
Wardiyah berujar, cucunya mulai tidak sadarkan diri kemarin sore sepulang dari Kepolisian Sektor Jatinegara. "Mulai koma pas dijemput bapaknya. Pas di kantor polisi masih sadar, tapi pas mau pulang langsung enggak sadar," ucap Wardiyah.
Eko menjadi korban salah pukul petugas Satpol PP saat kerusuhan Kampung Pulo kemarin, Kamis, 20 Agustus 2015. Eko yang sedang menjemput adiknya dari sekolah tiba-tiba menjadi bulan-bulanan petugas Satpol PP.
Sebelum dirawat di RS Carolus, Eko sempat dilarikan ke klinik terdekat lalu RS Hermina. Pembuluh darah di kepala Eko pecah. Beberapa tulang rusuknya pun patah.
NIBRAS NADA NAILUFAR