TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjamin jika program normalisasi sungai dan sodetan Ciliwung ke Kanal Banjir Timur rampung, maka wilayah Kampung Pulo, Jatinegara, akan bebas dari banjir.
Ahok menjelaskan sebelum merelokasi warga Kampung Pulo, ia pun sempat merobohkan 13 rumah dan toko di Jatinegara untuk mencegah banjir. "Dulu sewaktu membongkar ruko itu saya dimaki-maki. Sekarang Jatinegara Raya masih banjir enggak?" tutur Ahok di Pluit, Jakarta Utara, Jumat, 21 Agustus 2015.
Ahok menjelaskan jika di sekitar aliran Sungai Ciliwung yang melintasi daerah-daerah di Jakarta Timur sudah beres, yang akan bermasalah kemudian ialah wilayah Jakarta Utara. Menurut Ahok, seluruh pompa air yang terdapat di Jakarta Utara harus beres saat curah hujan tinggi dan Sungai Ciliwung meluap lantaran hujan deras di Bogor, Jawa Barat.
Pompa berfungsi untuk membantu membuang air ke laut. "Jika pompa tak beres, rumah saya bisa tenggelam," ujar Ahok.
Ahok menuturkan yang dibutuhkan Jakarta untuk antisipasi banjir ialah waduk-waduk di barat dan timur Ibu Kota. Selain itu, kata Ahok, seluruh saluran air juga harus lancar, terbebas dari sampah. "Saya jamin jika pompa, waduk, dan tanggul beres, Jakarta gak banjir," ucap Ahok.
Namun Ahok sedikit khawatir dengan daerah Kemang, Jakarta Selatan, yang kini menjadi daerah banjir. Musababnya, saat ini banyak rumah dibangun di pinggiran aliran sungai.
Kemarin pemerintah DKI merelokasi warga Kampung Pulo, Jatinegara. Penggusuran Kampung Pulo merupakan awal dari proyek normalisasi sungai dan sodetan Ciliwung ke Kanal Banjir Timur. Proyek tersebut merupakan salah satu program Ahok untuk mencegah banjir di Ibu Kota.
GANGSAR PARIKESIT
VIDEO TERKAIT: