TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berencana menata ulang Rencana Umum Pengembangan Tenaga Listrik (RUPTL) untuk menyesuaikan dan mensinkronisasi antara kebutuhan listrik di daerah dan proses pengembangan pembangunan. Menteri ESDM Sudirman Said melaporkan hal tersebut kepada Presiden Joko Widodo hari ini, selain menyampaikan perkembangan listrik 35 ribu megawatt.
"Transmisi bisa bangun lebih murah kalau project management ditata oleh PLN. Sekarang PLN sedang menata itu, dan dilaporkan pengembangan keseluruhan termasuk RUPTL," kata Sudirman saat ditemui di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 27 Agustus 2015.
Baca: Datang ke Jakarta, Ini Alasan 'Tuhan' Tak Mau Mengubah Nama
Menurut Sudirman, revisi RUPTL akan memfokuskan pengembangan tenaga listrik ke daerah yang membutuhkan serta mempertimbangkan kemampuan dari para pengembang. Revisi tak mengubah target kapasitas terpasang 35 ribu megawatt. "Target tetap, kemudian cara mengelola diperkuat. RUPTL direvisi, project management diperbaiki."
Dia menambahkan, manajemen PLN akan diperkuat dengan menambah jumlah direksi. Jumlah direksi tersebut akan dibagi dua, corporate function dan fungsi-fungsi regional. "Penambahan direksi ini sedang dikaji oleh Menteri BUMN Rini Soemarno," ucap Sudirman.
Simak: Pengemis Naik Haji: Simpan Rp 5.000 per Hari dan Pernah Makan Bata
ALI HIDAYAT
Berita Menarik: Pria Ini Cangkok Alat Intim Bionik, Begini Cara Kerjanya