TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Luat Negeri Retno L.P. Marsudi mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Lithuania Linas Linkevicius. Salah satu yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah perihal pembebasan visa Schengen bagi warga negara Indonesia yang berkunjung ke Uni Eropa.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan Lithuania mendukung Indonesia mendapatkan bebas visa Schengen. "Mereka menyambut positif permintaan tersebut," kata Arrmanatha di Ruang Palapa, Kementerian Luar Negeri, Jumat, 28 Agustus 2015.
Menurut Arrmanatha, topik pembebasan visa Uni Eropa memang selalu diperjuangkan Menteri Retno setiap kali berjumpa perwakilan negara-negara Uni Eropa. "Kita harapkan upaya yang dilakukan Menlu membuahkan hasil positif," ujar Arrmanatha.
Dalam lawatan pertama Linkevicius itu, Retno memaparkan sejumlah fakta yang menjadi alasan kuat mengapa Uni Eropa perlu membebaskan visa Schengen bagi WNI. Selama ini, kata Arrmanatha, ada lebih dari 100 ribu aplikasi visa Schengen. Hanya sedikit sekali yang menemui masalah.
Selain itu, Arrmanatha menyebut penolakan terhadap aplikasi visa Schengen juga sangat sedikit. "Mempertimbangkan hal-hal itu, kita harap UE bisa memberikan bebas visa pada WNI yang mengunjungi negara-negara UE yang tercover Schengen."
Dalam pertemuan tersebut, Retno dan Linkevicius menandatangani tiga dokumen yaitu dokumen konsultasi bilateral, bebas visa diplomatik dan dinas, serta dokumen ekonomi dan teknik.
Selain itu, pembahasan bilateral juga dilakukan dalam bidang pendidikan, energi terbarukan, dan penerbangan.Dalam bidang pendidikan, ada tiga kerja sama pada aspek informasi dan komunikasi, serta teknologi. Indonesia dan Lithuania juga membangun kerja sama dengan beberapa universitas di kedua negara.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA