TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad menyatakan tidak masalah ketika ada seorang anak berusia 14 tahun masuk perguruan tinggi. "Itu pasti anak yang berbakat," kata Hamid saat ditemui Tempo di City Walk Sudirman, Jakarta, Jumat, 28 Agustus 2015.
Hamid berujar, untuk bisa masuk ke perguruan tinggi, yang terpenting adalah kemampuan akademisnya. Jadi, menurut dia, usia tidak menjadi masalah ketika seseorang yang semestinya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama sudah menjadi mahasiswa.
Hamid menjelaskan, kasus anak usia belia yang bisa masuk perguruan tinggi bukanlah hal baru. Sebelumnya, ucap dia, banyak anak-anak yang bahkan usianya lebih muda sudah bisa masuk perguruan tinggi. "Saya kira sampai saat ini tidak ada masalah," tuturnya.
Seperti yang diketahui, Aldo Meyolla Geraldino adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada yang baru berusia 14 tahun. Tepatnya 14 tahun, 7 bulan, 29 hari.
Menjadi mahasiswa termuda tahun akademik 2015/2016, Aldo mengaku melalui semua jenjang pendidikan dengan mengikuti program akselerasi. Saat duduk di bangku Sekolah Dasar Negeri 16 Surakarta, ketika kenaikan kelas empat, ada program tes akselerasi. Ia mengikuti tes dan lolos.
Adapun dia diterima di UGM melalui jalur ujian tulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Aldo memiliki nilai matematika dan ilmu pengetahuan alam di atas 9. Untuk nilai biologi, ia mengantongi nilai 9, sementara kimia 9,8.
"Masuk di fakultas kedokteran karena cita-cita lama. Tapi saya suka sih sama sains dan penelitian. Kedua, saya suka biologi. Dan ketiga, ingin melayani masyarakat nantinya,” kata Aldo, seperti dikutip Humas UGM di laman Ugm.ac.id.
DIAH HARNI SAPUTRI