TEMPO.CO, Pamekasan - Aliansi Jurnalis Pamekasan memberikan bantuan air bersih ke desa-desa yang dilanda kekeringan. Ketua AJP, Suhri, mengatakan program bantuan air bersih ini merupakan bentuk keprihatinan terkait dengan kekurangan air bersih yang dikeluhkan warga.
"Setiap hari warga mengeluh ke kami soal air bersih. Jadi kami beri bantuan, selain bantuan pemberitaan," kata Suhri, Sabtu, 29 Agustus 2015.
Program bantuan air bersih ini sudah berlangsung sejak Kamis, 27 Agustus 2015. Setiap hari, kata Suhri, jumlah pengiriman air di dalam tangki rata-rata 10-15 kali. "Satu desa kami jatah satu tangki," ujarnya.
Menurut Suhri, program ini akan dijadikan agenda tahunan Aliansi Jurnalis Pamekasan. Sumber pendanaan, kata dia, murni sumbangan dari anggota.
Suhri mengatakan sumbangan dari para anggota AJP beragam. Ada yang mendonasikan Rp 100-500 ribu. Dana total yang terkumpul mencapai Rp 5 juta. Selain untuk warga, bantuan air diutamakan untuk pesantren dan masjid.
Rahem, salah seorang anggota AJP, menyatakan setiap pengiriman air selalu dikawal wartawan. Pengawalan bertujuan memastikan tidak ada pihak yang memungut biaya kepada warga. "Karena ada warga yang mengaku dikutip biaya, padahal gratis," tuturnya.
Mohammad Ghozi, warga Desa Banyuanyar, Kecamatan Larangan, senang dengan adanya bantuan air dari AJP. Dia sangat terbantu karena desanya adalah salah satu desa yang paling parah terkena dampak kemarau. "Kami minta langsung dikirim, semoga ditiru oleh pemerintah," ujar dia.
MUSTHOFA BISRI