TEMPO.CO, Makassar - Ada sejumlah kampung yang menjadi pusat peredaran narkoba di Makassar. Salah satu kampung narkoba yang paling terkenal di Kota Daeng itu adalah Kampung Sapiria, Kelurahan Lembo, Makassar. Kampung ini menyediakan sejumlah fasilitas khusus bagi para pengunjung untuk mengkonsumsi narkoba di sana, Kamis, 3 September 2015.
Kampung Sapiria telah lama dijuluki sebagai kampung narkoba. Berbagai macam jenis narkoba bisa diperoleh di sana, bahkan sejumlah rumah menyediakan menyediakan tempat khusus bagi pecandu untuk menikmati narkotika. "Sudah ada disiapkan meja dan alat isap, jadi tinggal duduk dan pakai," ujar Direktur Reserse Narkoba Polda Sulawesi Selatan dan Barat Komisaris Besar Azis Djamaluddin.
Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat pada Rabu, 2 September 2015, melakukan razia di Kampung Sapiria. Dalam razia itu, sebanyak 38 orang yang diduga terlibat dalam kasus narkoba diringkus. Sejumlah barang bukti ditemukan berupa paket sabu, pil ekstasi, alat isap, puluhan senjata tajam, pistol gas, brankas, dan kamera pengawas.
Salah seorang terduga pelaku narkoba yang dibekuk adalah Erni, 40 tahun. Ia ditangkap saat perjalanan keluar dari Kampung Sapiria menggunakan mobil. Di dalam kendaarannya itu, polisi menemukan puluhan bungkus saset kosong, timbangan elektrik, dan badik. Kepada polisi, Erni terus membantah merupakan pengedar narkoba. "Saya ini penjual emas. Semua barang itu saya gunakan untuk menjual emas," ucapnya dengan nada marah. Namun pembelaannya itu tidak digubris lantaran kepolisian tidak mendapati perhiasan emas atau sejenisnya dalam mobil Erni.
Polisi juga menangkap seorang mahasiswa pascasarjana salah satu perguruan tinggi di Makassar. Pemuda bernama Andi Alamsyah, 24 tahun, itu ditangkap bersama teman perempuannya saat membawa dua sachet bekas sabu di dalam mobilnya. Namun Andi membantah bahwa sabu itu adalah miliknya. "Saya tidak tahu itu barang. Tiba-tiba ada di situ," ujarnya saat digelandang ke kantor polisi.
TRI YARI KURNIAWAN