TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan mencanangkan program ambisius di sektor perikanan tangkap melalui pengadaan 4.000 ribu kapal pada 2016 mendatang. Anggota DPR Komisi IV, Ikhsan Firdaus menilai program tersebut akan sulit terealisasi lantaran program 'Inka Mina' yang dulu digagas Kementerian Kelautan tidak berjalan dengan baik.
"Program inka mina saja selama tiga tahun sejak 2012 baru membuat sekitar 200 kapal dari program pengadaan seribu kapal," ujar Ikhsan dalam rapat kerja bersama Kementerian Kelautan di Gedung DPR, Selasa, 15 September 2015.
Lantaran program pengadaan kapal sebelumnya tidak berjalan sesuai rencana, Ikhsan sangsi program 4.000 kapal kali ini bakal tercapai. "Yang seribu saja baru bisa 200 kapal dalam tiga tahun. Apalagi yang 4.000 kapal?" ujarnya.
Kementerian Kelautan sendiri menargetkan pembangunan 4.000 kapal selesai pada 2016 mendatang. Menurut Ikhsan, program tersebut perlu dikaji ulang lantaran program sebelumnya tidak sesuai target. Pogram pengadaan kapal seribu kapal inka mina dinilai dia banyak masalahnya salah satunya spesifikasi mesin. Mesin pada kapal-kapal inka mina tidak sesuai dengan spesifikasi yang seharusnya. "Sehingga terjadi banyak penolakan. Banyak kapal inka mina yang mangkrak," ujar Ikhsan.
Menanggapi persoalan tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjelaskan pihaknya telah menggandeng seluruh industri galangan kapal di Indonesia untuk program pembangunan 4.000 kapal. "Indonesia ada 200 industri galangan kapal di Jakarta, Surabaya, dan lain-lain dipastikan mereka sanggup menyelesaikan," ujar Susi.
Ihwal pembangunan kapal inka mina, Susi mengatakan isntansinya telah menyelesaikan lebih dari seribu kapal. "Setahu saya ada 1800 ribu lebih kapal yang sudah. Memang banyak masalah tapi saya sudah bilang minta Irjen untuk audit itu," ujarnya. "Saya minta audit supaya tidak jadi beban buat kami yang bekerja setelah adanya program itu."
Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan Sjarief Widjaja menyebut tambahan anggaran APBN 2016 mendatang paling banyak akan dilimpahkan ke pembangunan 4.000 kapal. Kementerian Kelautan menganggarkan Rp 4,7 triliun untuk mengadakan kapal tersebut. "Fokus tambahan Rp 5 triliun untuk membeli kapal untuk nelayan kecil, " ujar Sjarief.
Kapal yang akan dibangun rencananya berbobot 5 hingga 200 grosstone dengan bahan baku fiber. Adapun skema pemberian bantuan kapal tersebut akan dilakukan melalui koperasi. Kementerian Kelautan menjalin kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UMKM untuk mendorong nelayan agar membentuk koperasi.
DEVY ERNIS