TEMPO.CO, Jakarta - Mesin pel menderu-deru di lantai dasar gedung Blok B, komplek Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 14 September 2015. Seorang operator menggerakkan mesin itu kesana-kemari menggilas ubin yang sudah digenangi air sabun.
Tampak pekerja lainnya menyemprot air di sudut-sudut pelataran. Empat pekerja lainnya menyorong genangan air sabun dengan sekop karet ke lubang pembuangan air. Bersih-bersih itu dikerjakan persis sehari setelah Balai Kota dibuka untuk obyek wisata. Lantai dasar Blok B kini menjadi tempat puluhan lapak kuliner digelar. ( Lihat video Ahok: Saya Dilawan Makin Loncat!, Ahok : Gubenur Jakarta Ngga Demen Duit, Demennya Ribut, Ingin Belajar Mengaji, Ahok Diusir Dari Masjid )
Staf Biro Umum Sekretariat Daerah, Suratno, mengatakan kegiatan pembersihan lantai dasar gedung Blok B bakal dikerjakan rutin tiap Senin usai Balai Kota dibuka menjadi tempat wisata setiap akhir pekan. Sebab, menurut dia, banyak bahan makanan yang sering tumpah dan membekas di lantai.
"Kami tak ingin pegawai negeri merasa tak nyaman saat menginjakkan kaki pada hari kerja," dia berujar di Balai Kota, Senin, 14 September 2015.
Suratno mengakui lantai dasar gedung Blok B memang jadi lebih kotor sejak dipakai menjadi lapak kuliner di akhir pekan. Dia menunjukkan ada semburat coklat di ubin berwarna marun yang dia sebut berasal dari kuah makanan. "Dipel sejam dan dikeringkan sudah bersih kembali," kata Suratno.
Pembersihan juga dilakukan di ruangan dalam Balai Kota. Menurut dia, ubin marmer dan karpet yang digelar di dalam kantor gubernur justru mendapat prioritas pembersihan usai jam operasional wisata tutup. "Jangan sampai ada jejak sepatu kotor begitu hari kerja dimulai," Suratno menjelaskan.
RAYMUNDUS RIKANG