TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Pertanian, Kelautan, dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta Darjamuni menyatakan warga Jakarta dan Surakarta menjadi konsumen tertinggi daging anjing.
Tak mengherankan bila Ibu Kota menjadi sasaran perdagangan daging anjing. Pemerintah Provinsi DKI akan melakukan pengawasan untuk perdagangan daging ini. “Ada 40 ekor anjing masuk ke Jakarta tiap hari di Cililitan,” katanya di Gunung Sahari, Senin, 28 September 2015.
Darjamuni menjelaskan, puluhan ekor anjing yang masuk ke Jakarta sebagian besar berasal dari Sukabumi, Jawa Barat. Padahal daerah itu masih tercatat sebagai wilayah endemi penyakit rabies. “Dinas juga bertanggung jawab mengawasi peredaran daging ini, tak melulu daging sapi dan kambing,” ucapnya.
Menurut Darjamuni, Pemprov DKI harus mewaspadai peredaran daging anjing tersebut. Sebab, Jakarta sudah dinyatakan sebagai daerah bebas penyakit rabies.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian, Kelautan, dan Ketahanan Pangan Sri Hartati menuturkan tingginya perdagangan daging anjing di Jakarta karena banyaknya konsumen. Meski dia mengakui konsumen daging anjing terbatas pada kelompok tertentu. “Dinas sedang mengupayakan pengawasan dan regulasi konsumsi daging ini,” ujar Sri.
RAYMUNDUS RIKANG