TEMPO.CO, Hollywood - Aktris peraih Oscar, Marion Cotillard, mengatakan tak ada ruang feminisme di Hollywood. Sebab, istilah itu memisahkan jenis kelamin.
“Membuat film itu bukan tentang gender,” kata Cotillard dalam majalah Porter, seperti dikutip The Guardian, Selasa, 29 September 2015.
“Anda tidak bisa meminta presiden dalam festival film, seperti Cannes, memilih nominasi lima film yang disutradarai perempuan dan lima yang lain oleh lelaki. Buat saya, hal ini tidak bisa dianggap sebagai persamaan, ini justru memisahkan. Saya tidak menganggap diri saya feminis,” katanya.
Cotillard menyatakan pendapatnya terkait dengan Festival Film Cannes yang dituding gagal mempromosikan keberagaman sejak 2012, ketika 22 film dalam kompetisi utama disutradarai laki-laki.
“Kita harus berjuang untuk hak-hak perempuan. Tapi saya tidak ingin memisahkan perempuan dari laki-laki. Kita sudah dipisahkan karena pada dasarnya kita tidak dibuat sama. Kadang-kadang dalam kata ‘feminisme’ terkandung terlalu banyak perbedaan,” katanya.
Sebelumnya, aktris Inggris, Emily Watson, mengemukakan hal yang sama dalam jumpa pers di Festival Film San Sebastián. Perjuangan industri film Hollywood tentang kesetaraan gender telah menjadi isu yang kian panas.
Penelitian dari University of Southern California untuk Geena Davis Institute menyebutkan karakter perempuan yang memiliki nama dan berbicara dalam film hanya 30,2 persen dari 100 film terlaris di Amerika Serikat sepanjang 2007-2014. Penelitian itu juga menyebutkan hanya 1,9 persen dari film-film tersebut yang disutradarai perempuan.
Februari lalu, aktris Patricia Arquette mengangkat isu perbedaan upah lewat pidato penerimaan Oscar untuk Aktris Pendukung terbaik. Meryl Streep, Emma Thompson, dan Carey Mulligan juga telah mengemukakan pendapat mereka soal perbedaan upah ini.
THE GUARDIAN