TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Metro Kepulauan Seribu menangkap Irwin Agustin, 24 tahun, dan Yulianto, 25 tahun, pada Kamis malam, 1 Oktober 2015. "Mereka diamankan karena memiliki narkoba jenis sabu," kata Kepala Kepolisian Resor Metro Kepulauan Seribu Ajun Komisaris Besar John Weynard Hutagulung, Jumat, 2 Oktober 2015.
Menurut John, dua orang itu ditangkap di rumah kontrakannya di Jalan Raya Cilincing, RT 14 RW 2, Cilincing, Jakarta Utara. Di sana, kata dia, polisi menemukan lima paket sabu seberat 3,22 gram.
John menyatakan pihaknya masih menyelidiki kasus ini. Sebab, kata dia, polisi belum menemukan siapa pengedar sabu tersebut. "Kami juga belum bisa menyatakan dua orang itu pengedar atau bukan," ujarnya. Irwin, yang bekerja sebagai buruh, dan Yulianto yang merupakan pengangguran, kata John, ditahan di Polres Kepulauan Seribu.
Sebelumnya, Kepala Subdirektorat Penegakan Hukum Direktorat Polisi Air Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Edi Guritno mengatakan pengedar narkotik di Jakarta mulai mengincar wisatawan Kepulauan Seribu. Sebab, kata dia, selama ini Kepulauan Seribu dinyatakan aman dari peredaran narkoba.
Polisi tak pernah menangkap pengedar atau pecandu di pulau-pulau di Teluk Jakarta itu. Penangkapan terakhir pengedar narkoba dilakukan pada 2008. “Pengedar menjual narkoba kepada wisatawan dan anak buah kapal,” tutur Edi pada Rabu, 9 September 2015.
Dua pengedar yang ditangkap itu adalah Roy dan Aziz Pranolo. Mereka dibekuk di Kampung Yanis, dengan narkotik jenis sabu seberat 5 gram. Menurut pengakuan keduanya, sabu itu dijual di Kepulauan Seribu. Satu paket sabu seberat 0,1 gram dijual Rp 200 ribu. “Mereka menjualnya ke Pulau Tidung dan Pulau Harapan,” ucap Edi.
Penangkapan terhadap Roy dan Aziz itu berawal dari informasi yang menyebutkan bahwa di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, sering ada pengiriman narkoba ke Pulau Seribu. Polisi kemudian menyelidiki informasi itu dan memeriksa seorang anak buah kapal. “Dari sanalah muncul nama Roy dan Aziz,” kata Edi. “Kami masih menelusuri jaringan pengedar di Kepulauan Seribu ini.”
Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo mengatakan belakangan ini Pulau Seribu memang semakin sering dikunjungi wisatawan. Pada 2014, ada sekitar 3 juta wisatawan yang datang ke Kepulauan Seribu. Khusus Pulau Tidung, setiap pekan dikunjungi rata-rata 7.000 orang. “Kami sudah melakukan langkah antisipasi, tapi tetap saja ada yang bisa lolos,” ujarnya.
HUSSEIN ABRI YUSUF