TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia melalui Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi, Tirta Segara, mengatakan pernyataan Gubernur BI, Agus Martowardojo, terkait wacana penurunan harga bahan bakar minyak (BBM), tidak bermaksud mengkritik pihak manapun, khususnya Presiden Joko Widodo.
“Sebenarnya Pak Agus menjawab pertanyaan wartawan terhadap adanya wacana penurunan harga BBM, bukan menanggapi yang lain,” kata Tirta kepada Tempo melalui pesan singkat, Minggu malam, 4 Oktober 2015.
Baca Juga:
Tirta menyayangkan sikap pihak-pihak yang menyalahartikan maksud dari pernyataan Agus tersebut, yang seolah-olah mengindikasikan adanya koordinasi yang kurang baik antara pemerintah dengan BI.
“Media tidak ada satupun yang meminta tanggapan atas pernyataan pihak lain terhadap wacana seperti itu. Oleh karena itu tidak pas kalau dipersepsikan bahwa Gubernur BI bertentangan dengan pihak lain,” ujar Tirta.
Menurut Tirta, itu Agus hanya menjawab pertanyaan media terkait wacana penurunan harga BBM secara umum, sehingga jawaban yang diberikan pun bersifat umum dan tidak memiliki maksud atau kecenderungan apapun.
Sebelumnya, Agus membuat pernyataan yang dimaksudkan sebagai pesan kepada Presiden agar tidak menggunakan rencana penurunan BBM untuk mencari popularitas. “Maksud saya jangan untuk popularitas, tetapi harus betul-betul untuk akuntabilitas dan juga mencerminkan kondisi yang sebenarnya.” ucapnya.
Agus menjelaskan, kalau harga BBM mau direview setiap 6 bulan, harus lakukan dengan disiplin. “Kalau mau turun, ya, turun. Kalau mau naik, ya naik. Yang penting konsistensi,” ujar Agus saat ditemui di kompleks Gedung Bank Indonesia, Jumat 2 Oktober 2015.
GHOIDA RAHMAH