TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 47 kilogram sabu-sabu dan 520 ribu butir pil ekstasi senilai Rp 226,5 miliar disita oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya dari penangkapan pada September 2015. Barang bukti ini diambil dari empat kali penangkapan pengedar yang dilakukan selama bulan itu.
"Dengan penyitaan ini, kami berhasil menyelamatkan 755 ribu jiwa orang Indonesia," ujar Kepala Polda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Tito Karnavian di depan Main Hall Polda Metro Jaya Rabu. Dari hasil penangkapan ini juga polisi berhasil menangkap 4 pelaku, yang dua diantaranya adalah warga negara asing.
"Yang satu warga negara China-Hongkong, yang satu warga negara Nigeria," ujar Tito.
Penangkapan pertama dilakukan terhadap YMF, warga negara Hongkong pada 14 September 2015 di Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat. YMF ditangkap setelah sebelumnya polisi mendapat laporan dari warga tentang aktivitasnya.
Dari hasil penggeladahan apartemennya, ditemukan 52 bungkusan yang masing-masing berisi 10.000 butir pil ekstasi. YMF mengaku mendapat perintah dari CS yang sekarang masuk daftar pencarian orang.
Selanjutnya pada 26 September 2015, Ditresnarkoba menggeledah Pergudangan di daerah Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Dari dua lokasi, yaitu Pergudangan Pusat Bisnis Elang Laut Blok E2 dan Pergudangan Muara Karang blok D Selatan, polisi berhasil mengamankan masing-masing 15.000 gram dan 22.000 gram sabu-sabu.
Dari Pergudangan Pusat Bisnis Elang Laut Blok E, polisi menangkap SS yang menggunakan jasa ekspedisi dari Guangzhou ke Indonesia. Narkoba itu dimasukkan ke dalam paket berisi 3 koli tas wanita. Paket itu di alamatkan ke alamat SS di Kampung Sentul III, Pulo Jaya, Lemah Abang Wadas, Karawang, Jawa Barat.
Sayangnya, dari Pergudangan Muara Karang blok D, polisi gagal menangkap penyelundup, NV. Narkoba sendiri diselundupkan dengan modus yang sama, dimasukan ke paket tas wanita.
Penangkapan terakhir dilakukan pada 30 September 2015 di rumah kos di Bidaracina, Jatinegara, Jakarta Timur. Narkoba ditemukan dalam tas travel berisi sabu-sabu sebanyak 10.000 gram dalam tas EV. EV sendiri mengaku mendapat perintah dari TJ yang merupakan warga negara Nigeria. Keduanya sekarang ada dalam tahanan polisi.
Mereka akan diancam dengan pasal 114 ayat 3 subsider pasal 112 ayat 2 juncto pasal 132 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Mereka terancam denda minimal 5 miliar dan maksimal 10 miliar atau penjara minimal 5 tahun dan maksimal hukuman mati.
EGI ADYATAMA