TEMPO.CO, Jakarta - CEO Go-Jek Nadiem Makarim ternyata sering menyaru sebagai pelanggan Go-Jek. Kepada Tempo ia bercerita tentang pengalamannya ketika berinteraksi dengan para pengemudi yang sebagian tidak mengenalinya.
"Tapi ada juga yang ngenalin saya dan dia bilang langsung grogi saat bawa motor," ujarnya saat ditemui Tempo pada pertengahan Oktober lalu. "Ada juga yang setelah mengenali saya langsung nangis karena kata dia hidupnya sudah berubah banget karena Go-Jek."
Ada beragam kisah yang ia peroleh dari para pengemudi Go-Jek. "Ada driver Go-Jek yang akhirnya bisa nyekolahin anaknya lagi setelah sempat putus sekolah," kata pria kelahiran Singapura, 4 Juli 1984 itu bangga.
Rata-rata penghasilan pengemudi Go-Jek sekitar Rp 2-3 juta per bulan. Saat ini jumlah pengemudi Go-Jek mencapai 200 ribu orang. Nadiem menyatakan bangga dan senang bisa menciptakan lapangan kerja bagi ratusan ribu orang.
Dan tampaknya kebanggaan itu juga ada di para pengemudi Go-Jek. "Ada yang susah mendapat jodoh, tapi setelah gabung dengan Go-Jek, enam bulan kemudian nikah karena akhirnya berani bilang ke orang tua pacarnya, ha-ha-ha," ujarnya sambil tertawa. "Ada yang memasang foto pakai jaket Go-Jek di Facebook-nya karena itu satu kebanggaan buat mereka. Dian Sastrowardoyo aja foto selfie bareng driver Go-Jek."
TIM TEMPO