Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ahok: Kita Enggak Diminta Mati, Cuma Jangan Korupsi!  

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ikut mengecat pagar Monumen Nasional usai memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan di Monas, Jakarta, 10 November 2015. TEMPO/Angelina Anjar Sawitri
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ikut mengecat pagar Monumen Nasional usai memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan di Monas, Jakarta, 10 November 2015. TEMPO/Angelina Anjar Sawitri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan makna peringatan Hari Pahlawan baginya. "Maknanya bagi saya ya mengenang, ada orang rela mati buat kita," kata Ahok, sapaan akrab Basuki, seusai menjadi inspektur upacara di lapangan eks IRTI, di kompleks Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Selasa pagi, 10 November 2015.

Menurut Ahok, masyarakat Indonesia saat ini perlu bersyukur karena bisa menikmati kemerdekaan tanpa perlu berkorban di medan perang. "Kita ini enggak diminta mati, darah aja enggak. Cuma diminta jangan korupsi," kata Ahok. Ahok pun menegaskan, kini, rakyat Indonesia hanya wajib memperjuangkan ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

DRAMA HIDUP ELY SUGIGI
Ely Sugigi, Awali Karier Jadi Pengumpul Penonton Acara TV
Menjelang Nikah, Elly Sugigi Sumpahi Calon Suami, Ini Katanya

"Jadi apa sih yang susah bagi kita sekarang? Harusnya kita itu merasa malu, enggak ngorbanin darah, enggak ngorbanin apa-apa. Cuma enggak korupsi aja masa enggak sanggup?" ujar Ahok.

Menurut Ahok, sosok pahlawan bagi dirinya adalah sosok yang mampu memperjuangkan ketertiban di dalam masyarakat. "Orang yang memperjuangkan tertib, misalnya di Jakarta ada lima tertib, orang ini juga pahlawan. Kamu tidak korupsi, di saat semua orang rata-rata pada korupsi, kamu juga pejuang. Bagi saya makna pahlawan ya seperti itu," kata Ahok.

BACA JUGA
Sebentar Lagi, Orang Cukup Bercinta dengan Robot Seksi Ini?
Rossi Akan Nikahi Kekasih Cantiknya, Pacar Lorenzo pun Seksi

Scroll Untuk Melanjutkan

Ahok pun menambahkan, saat ini, semua orang harus berani menyampaikan kebenaran. "Kamu juga harus beriman, seperti kata Ibu Khofifah (Menteri Sosial). Kalau kamu beriman, kamu pasti seorang patriotik. Kalau kamu tidak beriman, tapi kamu ngaku patriotik, pasti kamu chauvinis," tutur Ahok.

Dalam upacara di lapangan eks IRTI, Monas, tadi pagi, Ahok membacakan amanat dari Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. "Nilai kepahlawanan harus terpatri, seperti rela berkorban, tanpa pamrih, dan berjiwa patriotik, sehingga revolusi mental yang dicanangkan selama ini dapat terwujud," kata Ahok saat membacakan amanat tersebut.

RAYUAN ISIS
Pejabat Gabung ISIS: Selain Dwi Djoko, 25 Orang Ini di Mana?
Keluarga Bantah Dwi Djoko Terlibat ISIS


Pada upacara yang dimulai tepat pukul 08.00 ini, turut hadir pula istri Ahok, Veronica Tan, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, Kepala Pengelola Kawasan Monumen Nasional Rini Hariyani, Kepala-kepala Dinas Provinsi DKI Jakarta, para wali kota, camat, lurah, dan para pegawai negeri sipil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

BERITA MENARIK
Lihat, 14 Seleb Tanpa Make-Up, Masih Cantik? Jangan Kaget
Suami ke Masjid, Istrinya Nyaris Jadi Korban Nafsu Anak SMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Contoh notifikasi penonaktifan NIK KTP DKI bagi warga yang tidak lagi berdomisili di wilayah Jakarta. Tempo/Mutia Yuantisya
Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.


Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Calon Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan pemaparannya pada debat putaran ke-2, di hotel Bidakara, Jakarta, 12 April 2017. TEMPO/Maria Fransisca (magang)
Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.


3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

2 hari lalu

Sejumlah siswa meliha foto pahlawan Cut Nyak Dhien saat bermain di sekolah yang terbengkalai di SDN 01 Pondok Cina, Depok, Jawa Barat, 27 Agustus 2015. Tempo/M IQBAL ICHSAN
3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.


Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

2 hari lalu

Cut Nyak Dien. peeepl.com
Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.


Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

2 hari lalu

Kepala Kejaksaan Tinggi Negeri Yogyakarta Tony Spontana menaburkan bunga di nisan Nyi Hadjar Dewantara dalam peringatan hari pendidikan nasional di Taman Makam Wijaya Brata, Yogyakarta, 2 Mei 2016. Upacara dan ziarah makam tersebut dihadiri ratusan siswa/i serta keluarga besar Ki Hadjar Dewantara. TEMPO/Pius Erlangga
Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.


4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 hari lalu

Seorang pemilih melakukan pencoblosan surat suara di bilik suara saat simulasi pemungutan suara Pilkada Serentak 2020 di Kantor KPU, Jakarta, 22 Juli 2020. Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar simulasi pemungutan suara dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat sebagai upaya pencegahan COVID-19 dalam Pilkada Serentak 2020 yang digelar pada 9 Desember 2020 mendatang. TEMPO/M Taufan Rengganis
4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?


Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

5 hari lalu

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri dan dua anaknya gunakan gak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.


Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

8 hari lalu

Basuki Tjahaja Purnama menjawab pertanyaan wartawan saat mengunjungi kantor DPD PDIP Bali di Denpasar, Bali, Jumat, 8 Februari 2019. Ia bergabung menjadi anggota PDIP sejak 26 Januari 2019. Johannes P. Christo
Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?


Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

10 hari lalu

Kreator Konten, Galih Loss. Foto: Instagram.
Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.


Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

14 hari lalu

Ketua Komite Festival Film Indonesia atau FFI 2021, Reza Rahadian saat menghadiri peluncuran FFI 2021 secara virtual pada Kamis, 15 Juli 2021. Dok. FFI 2021.
Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?