TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Total Bangun Persada Tbk Janti Komadjaja mengatakan hingga akhir 2016 perusahaannya telah menutup order atau pesanan proyek, karena kuota yang tersedia sudah penuh.
"Kami tidak enak kalau ada yang mau order minta dibuatkan bangunan bertanya slot masih ada apa tidak, karena kuota untuk tahun depan sudah penuh," katanya saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis 12 November 2015.
Menurutnya, nama-nama proyek untuk tahun depan telah keluar dan selesai dibuat daftar perencanaannya. "Para pemberi tugas yang tadinya mau menunda proyek jadinya harus jalan, karena sudah keluar daftarnya, " ujar Janti.
Ia pun mengungkapkan perusahaan berkeinginan meningkatkan pangsa pasar. Namun, perhitungannya harus dilakukan dengan cermat. "Belum terlalu berani karena laju properti kan sempat turun, jadi pangsa pasr masih harus dimantapkan lagi, " katanya.
Adapun sampai dengan kuartal III 2015, perusahaan telah mencatatkan laba bersih senilai Rp 150 miliar dan pendapatan Rp 1,62 triliun. Nilai kontrak yang didapat hingga akhir Oktober adalah sebesar Rp 2 triliun, dengan target akhir tahun mencapai Rp 3 triliun.
Nilai proyek keseluruhan yang dihitung mencapai Rp 6,1 triliun, dengan rincian jenis bangunan yang mendominasi adalah apartemen senilai Rp 1,795 triliun, perkantoran Rp 3,049 triliun, dan pusat perbelanjaan Rp 420 miliar.
Sementara itu, belanja modal perusahaan hingga saat ini sudah terserap Rp 81 miliar dari total anggaran yang dialokasikan yaitu Rp 100 miliar. Belanja modal tersebut telah dikeluarkan di antaranya untuk pembelian perkantoran, peralatan proyek, IT, software, dan renovasi. Untuk tahun 2016, belanja modal direncanakan naik menjadi Rp 150 miliar.
Target perolehan kontrak baru tahun depan ditaksir sebesar Rp 3 triliun dengan target pendapatan Rp 2,6 triliun dan laba bersih juga meningkat menjadi Rp 210 miliar. "Tahun depan proyek swasta akan mendominasi portofolio perusahaan, " kata Janti.
GHOIDA RAHMAH