Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Awas, Bumi di Ambang Kepunahan Massal!

image-gnews
Ilustrasi bumi memasuki fase kepunahan baru. bbc.co.uk
Ilustrasi bumi memasuki fase kepunahan baru. bbc.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, New York - Bumi dalam kondisi genting. Para ahli menyebutkan bumi tengah mengalami kepunahan massal yang keenam kalinya. Sejumlah populasi spesies binatang menyusut dengan cepat. Riset terbaru menyebutkan laju kepunahan beberapa spesies vertebrata 114 kali lebih cepat daripada biasanya. Penyebabnya: manusia.

Cepatnya laju kepunahan dipicu oleh aktivitas manusia, seperti, polusi, hilangnya habitat hewan, serta lonjakan emisi karbon penyebab perubahan iklim dan pengasaman laut. Dengan laju kepunahan secepat itu, jumlah spesies yang lenyap dalam 100 tahun terakhir setara dengan yang terjadi dalam 11.400 tahun secara alamiah.

Tim peneliti yang dipimpin Gerardo Ceballos, pakar konservasi ekologi dari National Autonomous University of Mexico, menghitung laju kepunahan vertebrata seperti mamalia, burung, reptil, amfibi, dan ikan. Mereka menggunakan data studi 2011 dari jurnal Nature yang menunjukkan dua dari 10 ribu spesies punah setiap 100 tahun.

Estimasi ini didasarkan pada data sejarah dan fosil. Mereka yang lenyap sejak 1900, yaitu, 69 jenis mamalia, 80 jenis burung, 24 jenis reptil, 146 jenis amfibi, dan 158 jenis ikan. Peneliti menemukan laju kepunahan ternyata lebih cepat daripada prediksi awal. Hal ini ditemukan setelah peneliti membandingkan penghitungan dengan data dari Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN).

Dengan metode penghitungan awal, seharusnya hanya sembilan spesies yang punah sejak 1900. Ternyata, dalam periode yang sama, lebih dari 468 spesies punah. Ceballos mengatakan aktivitas manusialah yang menyebabkan lenyapnya spesies dalam jumlah besar. "Tak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah manusia dan kehidupan di bumi."

Bumi setidaknya telah mengalami lima kepunahan massal. Terakhir kali tragedi itu terjadi 65 juta tahun silam ketika meteor raksasa menghantam daerah yang sekarang dikenal sebagai Semenanjung Yucatan, Meksiko. Bencana itu mengakhiri era dinosaurus yang sebelumnya begitu mendominasi bumi.

Setelah bencana itu, mamalia berevolusi dan menguasai bumi. Namun ulah manusia memicu perubahan ekosistem sehingga sejumlah spesies lenyap lebih cepat. Kepunahan massal keenam itu juga kerap disebut sebagai Bencana Era Holocene, periode yang berlangsung sejak 10 ribu tahun sebelum Masehi.

Berikut lima massa kepunahan massal yang pernah terjadi di bumi:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1. Era Ordovician-Silurian

Pembekuan global menyebabkan air laut turun sekitar 444 juta tahun yang lalu. Penurunan suhu bumi secara ekstrem diduga disebabkan oleh penyerapan karbon dioksida secara besar-besaran oleh tumbuhan. Banyak organisme mati karena tak tahan suhu dingin.

2. Era Devonian
Pada 360 juta tahun silam, Bumi yang sudah menghangat kembali mendingin. Suhu permukaan turun dari 34 derajat Celsius menjadi 26 derajat Celsius. Organisme, terutama penghuni lautan, yang terbiasa dengan kondisi panas pun tak tahan. Abu dan debu dari hantaman asteroid atau aktivitas vulkanis yang menutup langit diperkirakan sebagai pemicu anjloknya suhu bumi.

3. Era Permian-Triassic
Aktivitas vulkanis dahsyat memicu kepunahan terbesar di bumi sekira 250 juta tahun silam. Sekitar 95 persen spesies bumi lenyap akibat perubahan iklim yang ekstrem.

4. Era Triassic-Jurassic
Meski pemicunya masih diperdebatkan, erupsi vulkanis hebat di wilayah Atlantik Tengah dinilai sebagai penyebab utama. Separuh dari spesies penghuni bumi, terutama therapsid--hewan bertungkai empat menyerupai mamalia--punah pada 200 juta tahun silam. Dinosaurus bertahan hidup dan menguasai bumi selama 135 juta tahun.

5. Era Cretaceous-Tertiary (K-T)
Hantaman asteroid raksasa mengubah iklim di bumi yang mengakhiri dominasi dinosaurus pada 65 juta tahun silam. Mereka yang selamat berevolusi menjadi berbagai jenis baru, termasuk burung. Mamalia berevolusi dan menyebar ke seantero dunia. Spesies hiu berkembang biak dan menjadi predator utama di laut.

NATURE | AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

30 menit lalu

Suharso Monoarfa bertemu Luhut Binsar Panjaitan di Singapura. Instagram/@Suharsomonoarfa
Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.


Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

12 jam lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) menyambut kedatangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd J. Austin III sebelum melakukan pertemuan tingkat menteri pertahanan ASEAN dan AS di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu 15 November 2023. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

Menteri Pertahanan Amerika Serikat kembali menyampaikan ucapan selamat dari Joe Biden kepada Prabowo Subianto atas kemenangan di pilpres 2024


AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

12 jam lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

13 jam lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

14 jam lalu

Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan kepada anggota militer, petugas pertolongan pertama, dan keluarga mereka pada hari peringatan 22 tahun serangan 11 September 2001 terhadap World Trade Center, di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson di Anchorage, Alaska, 11 September. 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

16 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

17 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

18 jam lalu

Petugas kepolisian bentrok dengan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan "masih banyak yang harus dilakukan" untuk menghentikan protes pro-Palestina di kampus-kampus AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

1 hari lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

1 hari lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.