TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan bank sentral belum dapat mengambil keputusan terkait dengan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) yang saat ini berada di level 7,5 persen.
"Kita lihat data dalam rapat Dewan Gubernur bulanan dulu, baru kita bisa putuskan. Istilahnya, data dependen," katanya saat ditemui dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta, Selasa, 24 November 2015.
Baca Juga:
Menurut Agus, jika inflasi rendah dan kondisi eksternal lebih stabil, tingkat bunga menjadi lebih rendah. Terlebih saat ini BI masih harus berhati-hati dalam memutuskan setiap kebijakan moneternya, termasuk BI Rate, karena kondisi eksternal atau dunia yang masih tidak stabil. "Kalau tidak berhati-hati dalam mengelola moneter, nilai tukar bisa jatuh, likuiditas juga nanti terpengaruh," ucapnya.
Wakil Presiden Jusuf Kalla pada kesempatan yang sama meminta tingkat suku bunga kredit perbankan Indonesia diturunkan, karena levelnya yang tinggi melampaui kebijakan tingkat bunga di negara lain. "Tingkat bunga kita masih lebih tinggi dibanding negara sekitar. Di Malaysia 5 persen, kita 10 persen. Dengan Malaysia saja, kita kalah, apalagi dengan Cina," ujarnya.
Agus menanggapi positif sikap Wapres yang mengingatkan bahwa BI sebagai otoritas moneter memiliki mandat menjaga stabilitas dengan mengendalikan inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah terhadap mata uang lain.
Sedangkan pemerintah memiliki tujuan mendorong pertumbuhan ekonomi dan menyediakan lapangan kerja. "Tapi sebetulnya dengan inflasi yang rendah dan nilai tukar yang terjaga, itu kan nanti menciptakan masyarakat sejahtera dan makmur."
Agus menjelaskan, hingga kini, koordinasi dengan pemerintah untuk saling menyelaraskan kebijakan dan tujuan tersebut sudah berjalan dengan sangat baik. Pada 2013-2014, inflasi Indonesia pernah berada di angka 8 persen.
Sedangkan pada akhir 2015, inflasi diprediksi bisa berada di bawah 4 persen. "Kalau Indonesia bisa terus menjaga inflasi rendah dan stabil, ini baik sekali, karena negara tetangga kita di ASEAN hampir semua inflasinya sudah di bawah 3 persen," tuturnya.
GHOIDA RAHMAH