TEMPO.CO, Jakarta - Selebriti papan atas Hollywood, Will Smith mengungkapkan ketertarikannya menggeluti perpolitikan Amerika Serikat. Smith merasa terganggu dengan perkembangan negeri Abang Sam akhir-akhir ini.
Bintang berusia 47 tahun pemeran di film Ali dan The Pursuit of Happyness tersebut mengatakan bahwa peristiwa tahun lalu telah membuatnya begitu marah sehingga dia tidak bisa tidur.
"Ketika saya melihat lanskap politik, saya berpikir bahwa mungkin ada masa depan di luar sana bagi saya. Mereka mungkin perlu saya di luar sana," kata Smith, seperti dilansir Telegraph pada 26 November 2015.
Meskipun Will Smith tidak menerangkan peristiwa yang telah membuatnya marah, namun pembicaraannya mengarah pada kasus rasisme, yaitu banyak pria kulit hitam tewas ditembak dalam konfrontasi dengan polisi kulit putih. Smith sebelumnya telah menyatakan pandangan yang kuat pada posisi orang kulit hitam di Amerika, terutama persepsi pria Afrika-Amerika.
Dalam wawancara tersebut, Smith tidak pernah menyinggung soal kendaraan politiknya. Namun dilihat dari dukungannya terhadap Presiden Barack Obama, yang seorang Demokrat, dan memberikan kontribusi dana untuk kampanye Pemilihan Presiden 2008. Kemungkinan besar partai tersebut yang akan menjadi awal karir politiknya.
Dalam sejarahnya, bintang Hollywood kerap lebih memilih Republik sebagai partai politik. Seperti Ronald Reagan, yang merubah haluannya menjadi politikus dan berhasil terpilih sebagai Gubernur California sebelum menjadi Presiden AS pada 1980.
Arnold Schwarzenegger juga menjabat dua periode sebagai Gubernur California mewakili Republik dari 2003 sampai 2011. Clint Eastwood adalah wali kota yang diusung Republik untuk memimpin Kota Carmel, California, selama dua tahun pada 1980-an. Sementara itu, Fred Thompson, yang memainkan Direktur CIA di No Way Out, adalah senator partai untuk Tennessee dan calon presiden yang gagal dari Republik.
TELEGRAPH | YON DEMA