TEMPO.CO, Tallin - Sebuah metode baru membagi data internet yang diklaim lebih canggih dan jauh lebih cepat daripada Wireless Fiderity (Wi-fi) akan menjadi pilihan peselancar dunia maya di masa mendatang.
Li-fi, yang merupakan singkatan dari Light Fidelity, adalah label nirkabel untuk sistem komunikasi yang menggunakan cahaya sebagai pembawa, bukan gelombang radio seperti Wi-fi.
Seperti yang dilansir Tech Times pada Ahad, 29 November 2015, Li-fi diklaim dapat memberikan akses internet 100 kali lebih cepat dibandingkan jika mengakses dengan wi-fi, yang menawarkan kecepatan hingga 1 Gbps (gigabit per detik).
Dalam sistem kerjanya, Li-fi membutuhkan sumber cahaya, seperti lampu LED, koneksi internet, dan detektor foto.
Sistem ini bekerja dengan menggunakan komunikasi cahaya (visible light communication), tapi beroperasi pada kecepatan yang terlalu tinggi untuk dideteksi dengan mata telanjang.
Berdasarkan uji coba yang dilakukan baru-baru ini oleh perusahaan Velmenni di Tallinn, Estonia, Li-fi dilaporkan memiliki kecepatan mengakses internet bahkan hingga 224 Gbps di dalam ruangan. Namun ketika di luar ruangan hanya mencapai 1 Gbps.
"Saat ini, kami telah merancang solusi cerdas-pencahayaan untuk lingkungan industri di mana komunikasi data dilakukan melalui cahaya. Kami juga melakukan proyek percontohan dengan klien pribadi di mana kami menyiapkan jaringan Li-fi untuk mengakses internet di ruang kantor mereka," kata Deepak Solanki, CEO Velmenni, yang mencatat bahwa model konsumen siap digelar sekitar tiga sampai empat tahun mendatang.
Istilah Li-fi pertama kali diciptakan oleh Harald Haas dari Universitas Edinburgh, yang menunjukkan teknologi ini dalam konferensi TED (Teknologi, Hiburan dan Desain) pada tahun 2011.
Pembicaraannya, yang sekarang telah ditonton hampir dua juta kali, menunjukkan lampu video streaming LED yang bisa menjadi hotspot nirkabel.
Meskipun menjanjikan kecepatan Internet yang luar biasa, Li-fi tampaknya tidak sepenuhnya sempurna karena masih ada beberapa hal yang dianggap kurang dan butuh perbaikan.
Hal ini dikarenakan teknologi tersebut menggunakan cahaya, bukan gelombang radio. Artinya, Li-fi tidak akan mampu menembus dinding sehingga jangkauannya lebih terbatas.
Lalu, Li-fi tidak akan bekerja dengan baik di luar ruangan karena sinar matahari dapat mengganggu sinyal.
Selain 100 kali lebih cepat, Li-fi memiliki beberapa keunggulan dibandingkan Wi-fi, termasuk aman untuk digunakan di rumah sakit atau di pesawat.
TECH TIMES|BBC|YON DEMA