TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hediyanto W. Husaini mengatakan sekitar 750 kilometer jalan perbatasan belum tersambung. Jalan perbatasan tersebut meliputi jalan di Kalimantan, Papua, dan Nusa Tenggara Timur.
"Tiap tahun jalan perbatasan yang kita bangun 150 kilometer sampai 200 kilometer," kata Hediyanto saat ditemui di kantornya, Senin, 30 November 2015. Pemerintah menargetkan semua jalan perbatasan tersambung pada awal 2019.
Menurut Direktur Pengembangan Jaringan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Subagiono, 28 kilometer jalan perbatasan di Papua belum terbangun.
Subagiono memperkirakan pembangunan pada akhir 2017 selesai. Sedangkan jalan perbatasan di Nusa Tenggara Timur masih tersisa 70 kilometer dan diperkirakan selesai pada 2016. Untuk perbatasan Kalimatan, pemerintah menargetkan pada akhir 2016 masih jalan sepanjang 435 kilometer dan akan selesai awal 2019.
Hediyanto mengatakan pemerintah tahun ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,7 triliun untuk penanganan jalan paralel dan lintas perbatasan serta pengembangan kawasan. Alokasi dana tersebut akan meningkat menjadi Rp 3,65 triliun pada 2016.
“Fokus anggaran Bina Marga untuk tahun depan, salah satunya untuk penanganan jalan perbatasan. Itu tidak akan kami kurangi karena tahun-tahun sebelumnya alokasinya sudah sangat kecil,” kata Hediyanto, Jumat, 30 Oktober 2015.
Nilai Rp 3,65 triliun pada 2016 terdiri atas Rp 2,65 untuk penanganan jalan perbatasan sepanjang 2.140 kilometer di Pulau Kalimantan, Papua, dan Nusa Tenggara Timur serta Rp 1 triliun untuk mendukung pengembangan infrastruktur permukiman.
ALI HIDAYAT | www.bisnis.com