TEMPO.CO, Raqqa - Sally Jones, seorang ibu dua anak asal Kent, meninggalkan Inggris untuk bergabung bersama kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Ia telah mengisyaratkan rencana menjadi pelaku bom bunuh diri setelah suaminya dilaporkan tewas dalam serangan pesawat tak berawak.
Dalam sebuah postingan terbaru di media sosial, Sally Jones mengutip kisah janda hitam Hawa Barayev, seorang wanita Muslim yang membunuh dirinya sendiri dan 27 tentara Rusia dalam sebuah aksi pada tahun 2000.
Pesan Jones itu muncul setelah kematian suaminya, Junaid Hussain, 21, akibat serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat di Raqqa pada Agustus lalu.
The Sunday Times melaporkan dikutip dari laman Independent, Senin, 30 November 2015, Jones, 47, pindah ke Suriah dengan mengajak anaknya pada 2013. Ia mengutip kata-kata terakhir yang diucapkan Barayev, 20, untuk keluarganya. "Saya tahu apa yang saya lakukan. Saya berharap ini akan menjadi harga untuk surga," tulis Jones.
Jika Jones benar membuktikan ancamannya, dia akan menjadi yang pertama dikenal sebagai pelaku bom bunuh diri wanita ISIS.
Barayev secara luas dianggap menjadi 'janda hitam' pertama--sekelompok wanita Chechnya Muslim yang kehilangan suami mereka dan menyerang Rusia lewat gelombang serangan bom bunuh diri.
INDEPENDENT.CO.UK | MECHOS DE LAROCHA